Urai Kepadatan Penerbangan di Bali, Kemenhub Terapkan PBN di Jalur Utara dan Selatan Jawa

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bersama Airnav Indonesia sedang mengupayakan solusi alternatif jalur penerbangan dari dan ke Bali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kepadatan pergerakan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan, sejauh ini beban bandara tersebut cukup berat. I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk dan masuk dalam kategori level III berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA).

“Beban Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali saat ini cukup berat. Untuk itu, kami sedang mencoba alternatif untuk mengatur kepadatan pesawat dari dan ke Bali,” kata Polana di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Polana menyebutkan, alternatif yang akan ditawarkan tidak akan menyampingkan keselamatan, keamanan dan pelayanan operasional penerbangan, sebab hal tersebut merupakan prioritas utama pada penerbangan di Indonesia.

Di lokasi terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir mengatakan bahwa saat ini pesawat dari Jakarta menuju Bali hanya melalui jalur penerbangan di utara Pulau Jawa saja dan masih menggunakan prosedur penerbangan konvensional. Elfi mengatakan, pihaknya akan dilakukan uji coba pemberlakuan  jalur alternatif dari jalur utara dan selatan pulau Jawa menggunakan prosedur penerbangan berbasis satelit (PBN).

“Saat ini kami sedang membuat prosedur pada  jalur penerbangan yang berada di utara Pulau Jawa, sedangkan untuk yang jalur di selatan Pulau Jawa sudah dipublikasi pada tanggal 17 Agustus 2017. Jika sudah diterapkan seluruhnya diharapkan pendaratan dan keberangkatan pesawat udara di Bandar Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dapat berjalan lebih lancar,” tutur Elfi.

Dia menyebutkan, telah dilakukan rapat terkait validasi revisi SID dan STAR Bandara I Gusti Ngurah Rai antara Direktorat Navigasi penerbangan, AirNav Kantor Pusat, AirNav Cabang Denpasar, dan perwakilan maskapai untuk membahas prosedur penggunaan PBN pada jalur penerbangan tersebut.

Kata dia, PBN akan menghubungkan 4 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Rencananya akan dipublikasi pada tanggal 5 Desember 2019 dan efektif digunakan pada tanggal 30 Januari 2020.

Elfi menggambarkan, berdasarkan Notice Airport Capacity (NAC) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, saat ini sudah ada 30 pergerakan per jam. Direncanakan pada penerbangan musim dingin yang dimulai Oktober 2019 sampai Maret 2020 akan ditingkatkan menjadi 32 pergerakan.