Textron Aviation Defense baru-baru ini menyelesaikan pengiriman pesawat latih militer T-6C Texan II ke Tunisia dan Thailand. T-6C adalah model pesawat standar ekspor yang memiliki kemampuan persenjataan untuk pelatihan militer dan tugas serangan ringan.
Tunisia menjadi pelanggan ke-13 untuk seri Beechcraft T-6. Negara ini memesan 8 pesawat untuk Skuadron No. 13 yang berbasis di Sfax. Pesawat-pesawat itu akan menggantikan peran jet Aero L-39 buatan Ceko sebagai pesawat latih.
“Menjadi pemimpin regional dalam keunggulan pelatihan penerbangan militer adalah salah satu tonggak pencapaian di jalur untuk mencapai persyaratan misi kontra-terorisme dan keamanan perbatasan kami,” kata Jenderal Mohamed Hajjem, kepala staf angkatan udara Tunisia. Jenderal Mohamed Hajjem juga menyatakan program pembelian ini juga membuka jalan bagi hubungnan bilateral tambahan dan memperkuat hubungan kami dengan Amerika Serikat.
Tunisia mengakuisisi T-6C di bawah kontrak penjualan militer untuk asing,. Kontrak penjualan itu juga mencakup pengadaan mesin cadangan dan suku cadang pesawat terbang, serta peralatan pendukung dan dukungan kontraktor selama 12 bulan. Dalam kontrak juga disepakati adanya layanan lapangan dan perwakilan dukungan logistik, termasuk jug program pelatihan untuk awak udara dan darat. Afiliasi Textron Aviation, TRU Simulation + Training, menyediakan serangkaian perangkat pelatihan, termasuk pelatih penerbangan operasional.
Pesawat pertama Tunisia adalah T-6 produk ke-1.001. Pesawat T-6 ke-1.000 telah dikirim sebelumnya ke Kolombia.
Pesawat T-6 Tunisia kedua dijadwalkan dikirim akhir tahun ini. Enam sisanya akan diserahkan tahun depan.
Pelatihan kader pilot akan dimulai di pabrik perakitan T-6 Textron di Wichita, Kansas, pada 31 Oktober 2022.
T-6 untuk Thailand
Beberapa hari sebelum serah terima dengan Tunisia, dua dari 12 T-6C Texan II (atau T-6TH) untuk Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) berangkat dalam penerbangan feri mereka ke Thailand. Dua belas pesawat itu dipesan pada September 2020.
Ironisnya, RTAF menggunakan Texan II untuk menggantikan Pilatus PC-9, jenis yang menjadi basis T-6. Pesawat ini akan beroperasi di sekolah pelatihan terbang Divisi Udara ke-4 di Kamphaeng Saen.
Dalam pengiriman, hanya dua pesawat pertama T-6TH yang dikirim melalui penerbangan ferry ke Thailand. Pesawat yang tersisa akan dimasukkan ke dalam peti untuk pengangkutan melalui laut. Dua pesawat terakhir akan tinggal sementara di AS untuk membantu upaya pelatihan awal sebelum pengiriman.
Selama Dubai Airshow pada November 2021, Thailand mengumumkan bahwa mereka memesan delapan lagi AT-6TH Wolverines. Pesawat pertama dari pesanan ini dijadwalkan akan dikirim ke RTAF pada tahun 2024.