Ternyata Berlatih Terbang Bisa Jenuh

Assalamualaikum semua …

Beruntung saya berkenalan dengan dua calon pilot helikopter yang istimewa; seorang pria hebat berusia 58 tahun dan seorang perempuan cantik enerjik berusia 22 tahun. Akhir tahun 2017 mereka mulai belajar terbang di Genesa Flight Academy dan berlatih privat di Lapangan Terbang Purdirga, Cibubur, Jakarta Timur.

Tadi (18/9/2018) siang, saya bertemu dengan mereka di kawasan Rempoa, Jakarta. Mereka ternyata belum mendapat lisensi terbang, PPL (Private Pilot License) apalagi CPL (Commercial Pilot License). Kesibukan yang menjadi hambatan, walaupun diakui keterampilan mereka dalam menerbangkan helikopter patut diacungi jempol.

Ternyata pula, berlatih terbang itu menimbulkan rasa jenuh; bukan hanya pada siswa tapi juga instrukturnya. Apalagi kalau area terbangnya di situ-situ saja dan tidak ada manuver terbang yang menantang. “Saya jenuh,” begitu alasan perempuan muda calon pilot helikopter itu.

“Untuk menghilangkan jenuh terkadang kami melakukan manuver quick stop,” katanya. Manuver terbang ini rupanya sedikit memacu adrenalin dan bisa mengikis kebosanan.

Untuk mengasah keahlian memang membutuhkan minat besar, tekad kuat, dan kesabaran. Lihat saja kisah para atlet peraih medali Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang yang sukses itu. Mereka berlatih sejak kecil, terus berlatih dan meningkatkan prestasi, sehingga berbuah manis bertahun-tahun kemudian.

Minat besar sampai memunculkan rasa cinta bisa pula menghilangkan kejenuhan. Ini yang kata istri almarhum Capt Toos Sanitioso, seorang pilot uji helikopter, ada pada diri suaminya. “Kalau pak Toos itu, sehari tidak terbang saja bisa uring-uringan. Pening kepala; pusing,” katanya. Maka ia pun memberi semangat pada calon pilot perempuan tersebut untuk terus berlatih dan memupuk rasa cinta terbang helikopter.

Sementara calon pilot pria sungguh cinta pada helikopter. Bukan lisensi yang menjadi tujuan utamanya tapi untuk memotivasi sesama pengusaha kaya agar berminat terbang. “Usia bukan masalah. Siapa pun bisa melakukannya dengan keinginan positif yang kuat,” katanya.

Kecintaannya pada penerbangan, terutama operasional helikopter, mendorongnya untuk berbuat lebih banyak. Dia ingin menggerakkan para pengusaha untuk turut serta membeli pesawat atau helikopter. Bisa dipakai sendiri atau dimanfaatkan para pilot yang membutuhkan jam terbang. Bahkan dukungan sarana transportasi udara bisa menjangkau berbagai sektor, termasuk pertanian, untuk menapak modernisasi.

Foto: Reni