Tahun Ini GMF Targetkan Pendapatan Lebih dari 500 Juta Dolar AS

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini (Senin, 11/3/2019), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mengungkapkan targetnya untuk membukukan pendapatan lebih dari 500 juta dolar AS selama tahun 2019.

Direktur Utama GMFI, Iwan Joeniarto menekankan untuk mencapai target yang tinggi ditengah agresifitas pasar, pihaknya akan terus melakukan akselerasi dalam mengembangkan bisnis.

“Untuk mencapai target 2019, kami akan menambah kapabilitas dan kapasitas, serta melanjutkan diversifikasi bisnis dengan beberapa mitra yang sudah dijalin sejak 2018. Berbagai macam strategic initiatives akan kami jalani,” kata Iwan di Garuda City Center Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.

Menurut Iwan pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan Airline hingga MRO Domestik untuk untuk meningkatkan captive market dan serapan pasar perawatan pesawat domestik.

Dia menilai hal ini akan berdampak positif untuk bangsa melalui penghematan devisa ke luar negeri, pembukaan lapangan kerja yang lebih luas, dan multiplier effect lainnya.

Dalam upaya akselerasi GMF menuju visi Top 10 MRO di dunia, pengembangan keanekaragaman produk dan bisnis gencar dilakukan. Hal ini diwujudkan dalam pembentukan anak usaha baru.

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) yang bergerak pada penyediaan tenaga alih daya berkualifikasi tinggi untuk mendukung ekspansi GMF dan Garuda Indonesia Group. sementara PT Garuda Energi Logistik Komersial (GELKo) yang menggarap bisnis perdagangan suku cadang dan mesin pesawat udara, sewa guna usaha suku cadang dan mesin pesawat udara, perdagangan umum, penyediaan & distribusi energi serta pengelolaan limbah.

“Ke depannya akan ada lagi kerja sama strategis dan pengembangan bisnis dengan bentuk anak usaha lainnya yaitu berupa pendirian pabrik vulkanisir ban pesawat dan pengembangan pusat pelatihan untuk industri pendukung aviasi,” ungkapnya.

Aksi akselerasi di tahun 2019, lanjutnya, akan didukung dana investasi yang telah disiapkan perusahaan lebih dari 50 juta dolar AS.

“Diharapkan membawa efisiensi dan membangun sinergi yang baik di dalam grup sehingga dapat meningkatkan profitablity perusahaan,” tutup Iwan.