Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menyiapkan sistem integrasi tiket antara moda Mass Rapit Transit (MRT) dan Comuter Line atau Kereta Rel Listrik (KRL). Rencananya, penyatuan sistem tiket kedua moda transportasi massal itu akan bisa digunakan mulai tahun 2020.
“Kami bicara integrasi tidak hanya integrasi fisik, tapi juga integrasi ticketing,” tutur Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono di Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Bambang mengatakan, rencana integrasi tiket ini sudah mendapat restu dari Bank Indonesia pada 14 November lalu. Sehingga, nantinya akan memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi massal, cukup dengan satu kartu akses yang sama.
Bambang menegaskan, saat ini prosesnya sudah berjalan secara teknis di lapangan. PT KCI, kata Bambang, sudah siap melakukan integrasi. Hanya saja, masih ada kendala dari MRT dalam pemasangan alat.
Dia memperkirakan integrasi tersebut bisa mulai diterapkan pada awal tahun 2020. “Insya Allah nanti kuartal pertama tahun 2020 bisa digunakan,” harapnya.
Jika ini sudah berjalan, kata Bambang, masyarakat tak perlu repot dalam membeli kartu saat berpindah moda transportasi dari MRT ke KRL atau sebaliknya. Sebab, keduanya akan terintegrasi.
Tidak hanya itu, BPTJ juga bakal melakukan hal serupa terhadap moda transportasi lainnya yang belum terintegrasi.