Setelah sukses digelar di Pekalongan dan Ponorogo pada Rabu (12/6/2019) lalu, Festival Balon Udara Ditambat akan kembali digelar besok (Jum’at, 14/6/2019) di Wonosobo.
Festival ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian tradisi balon udara saat bulan Syawwal sekaligus mengawal keselamatan penerbangan dari balon udara yang terbang secara liar.
Terdapat sejumlah aturan untuk menerbangkan balon udara dalam festival ini. Di antaranya; balon udara harus berwarna mencolok, memiliki minimal 3 tali tambatan, garis tengah balon udara maksimal 4 meter dan tinggi maksimum 7 meter dengan ketinggian terbang maksimal 150 meter.
Jika ukuran balon tidak bulat, maka ukurannya setara dengan 4x4x7 meter, dan dilengkapi panji-panji agar terlihat dari kejauhan.
Dirut Airnav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan, festival ini telah dilaksanakan dua kali, mulai tahun 2018.
“Antusias peserta tahun 2019 meningkat menjadi 107 peserta, dan kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama Pemerintah Kota Pekalongan, semoga ajang ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Pekalongan,” ujar Novie saat festival balon udara di Pekalongan.
Sementara di Ponorogo, festival balon diikuti 50 peserta.
Digelarnya festival ini telah membawa dampak positif. Tercatat, selama Hari Raya Idhul Fitri 2019 terdapat sekurang-kurangnya 48 laporan yang masuk secara nasional. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 114 laporan soal balon udara yang diterbangkan secara liar.