Grup Lion Air akhirnya membuka suara terkait kabar bocornya data penumpang dari maskapai Malindo Air yang berbasis di Malaysia dan Thai Lion Air yang berbasis di Thailand.
Dalam keterangan resminya yang IndoAviation terima Jum’at (20/9/2019) dini hari, Grup Lion Air menyampaikan bahwa hingga saat ini masih berkoordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam rangka proses penyelidikan.
Grup Lion Air terus berkoordinasi dengan vendornya, Amazon Web Services (AWS) sebagai mitra penyedia layanan data eksternal dan GoQuo sebagai mitra e-commerce dan menyatakan data penumpang aman.
“Sehubungan dengan data penumpang di Indonesia sampai sekarang adalah aman. Jika ada bukti mengenai kebocoran data, maka akan segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan,” kata Komunikasi Strategis Perusahaan Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Danang mengatakan, Grup Lion Air telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib di masing-masing negara yakni Lion Air, Batik Air dan Wings Air di Indonesia; Malindo Air di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand.
“Operator Grup Lion Air di Indonesia telah melakukan tindakan tepat dan cepat menurut Peraturan No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik (Peraturan Perlindungan Data), dalam rangka memastikan bahwa data para tamu tidak terganggu.”
Danang menegaskan, Grup Lion Air tidak menyimpan secara detail mengenai pembayaran dari tamu atau penumpang ke dalam server. “Lion Group tidak mempunyai data-data terkait yang berhubungan pembayaran penumpang. Data yang tersebar bukan data pembayaran (finansial) dari penumpang,” tegasnya.
Sampai saat ini Grup Lion Air masih terus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan data.
Grup Lion Air mengimbau agar seluruh tamu atau penumpang yang memiliki akun miles untuk segera mengubah kata sandi jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara daring.