Soal Akhiran Namanya di Papan Rambu Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Kata Traveloka

Untuk semakin memperkuat ekuitas merek, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjalan kerja sama co-branding dengan dua agen perjalanan daring (OTA). Kerja sama ini secara resmi diumumkan pada Ahad (15/9/2019) kemarin.

Dalam kerja sama ini, masing-masing OTA dapat memanfaatkan 80 persen ruang komersil yang ada pada terminal 1 dan 2 bandara ini. Kerja sama dengan Pegipegi dilakukan di Terminal 1, sedangkan dengan Traveloka di Terminal 2.

Saat reporter IndoAviation menuju ke Terminal 2 beberapa waktu lalu, terlihat pada salah satu papan rambu jalan di kawasan bandara bertuliskan “Terminal 2 Traveloka”.

Terkait dengan hal ini, Traveloka menegaskan bahwa dalam kerja sama co-branding tersebut tidak ada rencana untuk mengubah nama bandara.

“Sehubungan dengan beberapa pemberitaan seputar co-branding Traveloka di Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta, kami tegaskan kembali bahwa tidak ada rencana dalam kerja sama co-branding ini untuk melakukan pergantian nama Bandar Udara Internasional Seokarno-Hatta menjadi nama apapun,” ujar Direkktur Humas Grup Traveloka, Sufintri Rahayu dalam pernyataan resminya yang IndoAviation terima, Senin (16/9/2019).

Menurutnya, Traveloka selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai dan filosofi bangsa.

“Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan warisan budaya bangsa, yang menurut kami sudah seharusnya melekat kepada nama Bandar Udara tersebut.”

Dia menjelaskan, lingkup kerja sama co-branding ini berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta.

“Maka dari itu, kami mengklarifikasi dan meminta maaf kepada pihak terkait apabila terjadi kesalahpahaman.”

Dalam keterangan resminya (Ahad, 15/9/2019), Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agus Haryadi mengatakan bahwa kerja sama co-branding dengan dua OTA ini berlangsung untuk periode tertentu. Selain itu, kerja sama ini hanya terkait aspek komersial, bukan operasional.

“Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II (AP II),” tegas Agus.

Agus menilai, kerja sama co-branding ini dapat semakin memperkuat ekuitas merek dari masing-masing pihak dan turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan.

“Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat,” tuturnya.

Dia menjelaskan, melalui kerja sama ini Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya, namun harus mendapat persetujuan dari AP II sebagai pengelola bandara ini.