Airbus bersama Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memungkinkan menghadirkan mobilitas udara perkotaan (UAM) di Singapura. Penendatanganan dilakukan hari ini (Rabu, 12/2/2020), saat berlangsungnya pameran Singapore Airshow hari kedua.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan layanan dan platform UAM di lingkungan kaum urban Singapura. Langkah ini ditarget dapat meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan konektivitas regional negara tersebut.
Ada tiga poin yang menjadi fokus MoU tersebut, yakni:
Pertama, Airbus dan CAAS akan berkolaborasi untuk mendefinisikan dan mengembangkan layanan UAM awal dengan sistem pesawat tanpa awak (unmanned aircraft system/ UAS). Para pihak akan secara khusus bekerja bersama untuk mewujudkan sistem dan layanan Manajemen Lalu Lintas Tak Berawak (UTM) untuk mendukung penggunaan awal.
Kedua, untuk operasi UAM, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam mendorong penerimaan publik, mengembangkan standar, dan membangun kerangka kerja keselamatan yang diperlukan.
Terakhir, Airbus dan CAAS akan mempelajari kelayakan dan persyaratan untuk layanan UAM lebih lanjut yang mencakup solusi transportasi kargo dan penumpang terdepan.
MoU ini sekaligus menjadi penanda kemitraan jangka panjang antara Airbus dan CAAS. Kolaborasi yang pertama kali dijalin keduanya pada tahun 2016 untuk uji coba pembuktian konsep UAS “Skyways”.
Airbus dan CAAS kemudian menandatangani perjanjian dengan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) untuk berbagi dan memajukan pengembangan standar operasional dan keselamatan untuk UAS di lingkungan perkotaan.
Baca Juga:
DORSCON Oranye, Boeing Batal Bawa ecoDemonstrator ke Singapore Airshow
Ini Daftar Etalase Airbus di Singapore Airshow 2020
Skyways dimulai sebagai proyek eksperimental yang bertujuan mengembangkan sistem pengiriman udara tanpa awak yang aman untuk digunakan di lingkungan perkotaan yang padat. Uji coba pembuktian konsep untuk Skyways berhasil diselesaikan pada tahun 2019 dengan pengiriman paket di kampus Universitas Nasional Singapura, dan pengiriman suku cadang cetak 3D dan barang sekali pakai ke kapal yang berlabuh di Eastern Working Anchorage, Singapura.
Ke depan, Skyways UAS akan digunakan sebagai laboratorium uji terbang untuk melanjutkan pengujian teknologi dan konsep, yang awalnya berfokus pada konektivitas dan navigasi, yang merupakan elemen penting untuk UTM.
Untuk diketahui, UTM adalah pendukung utama visi Airbus untuk mobilitas perkotaan, dan membuka jalan bagi solusi manajemen lalu lintas digital. Ini akan menjadi komponen penting untuk memungkinkan pesawat baru, seperti taksi udara dan UAS, untuk masuk dan berbagi langit dengan aman.
“CAAS mendukung pengembangan UAM yang bermanfaat. Ini sesuai dengan visi Bangsa Cerdas kami, di mana kami bertujuan untuk memanfaatkan sepenuhnya teknologi untuk menyelesaikan masalah, mengatasi tantangan, dan mengembangkan Singapura menjadi salah satu kota paling terkemuka di dunia untuk ditinggali,” kata Direktur Jenderal CAAS, Kevin Shum.
“Airbus terus mencari cara untuk menggerakkan perbatasan baru dalam mobilitas udara. Kami bersemangat untuk mengambil langkah selanjutnya dengan mitra lama kami CAAS, dengan visi bersama untuk mengembangkan mobilitas udara perkotaan dan sistem dan layanan UTM yang mendukung untuk menghadirkan solusi transportasi yang aman dan andal bagi masyarakat,” sambung Wakil Presiden Eksekutif Bidang Rekayasa Airbus, Jean-Brice Dumont.