Siapkan MRO di Bandara Husein, AP II Bakal Gandeng PTDI

Bandara Husein Sastranegara di Bandung disiapkan jadi hub pesawat propeller. Untuk melengkapi operasionalnya, PT Angkasa Pura (AP) II sebagai pengelolanya akan membangun pusat perawatan (MRO, maintenance repair overhaul) pesawat baling-baling itu. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah diajak untuk bekerja sama.

“Responsnya positif. PTDI menyambut baik gagasan untuk membangun MRO itu. Mereka kan sudah punya fasilitas perawatan pesawat itu. Hanggarnya juga sudah ada. Kita akan kembangkan,” ujar Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur AP II usai acara media gathering di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (22/12/2019).

Secara bertahap, kata Awaluddin, AP II memang akan memindahkan penerbangan dengan pesawat jet ke Bandara Internasional Kertajati di Majalengka. “Kalau sekarang masih ada pesawat Airbus AirAsia di Bandung, kan bertahap pindahnya,” ucapnya, seraya menyebut, “Inilah harapan Kertajati 30 tahun ke depan.”

Jadi, tegas Awaluddin, kedua bandara itu akan dikembangkan dengan segmen penerbangan yang berbeda. Karena di Husein nanti bakal menjadi bandara untuk pesawat propeller, dibutuhkan fasilitas MRO pesawat tersebut, khususnya jenis ATR 72-500/600. “Ada 43 penerbangan dengan ATR 72 Wings Air yang ke dan dari Husein saat ini.”

Direktur Engineering AP II Djoko Murjatmodjo menjelaskan, untuk membangun fasilitas MRO itu, AP II sudah memformulasikannya dengan para pemangku kepentingan. “Kami memang sudah menjajagi kerja sama dengan PTDI. Sekarang sedang mengurus persyaratannya dan juga proses dengan kelaikan udara (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara),” ujarnya.

Kata Djoko, “PTDI memiliki banyak ekspertis yang saat ini idle. Peluang ini kita lihat. Mudah-mudahan sukses kerja sama dengan stakeholder ini dan menjadi lebih menarik.” Sampai saat ini pihak PTDI belum memberikan tanggapannya mengenai pembangunan fasilitas MRO itu.

Fasilitas perawatan ATR 72 yang populasinya di Indonesia hampir 100 pesawat merupakan pasar yang menjanjikan. Saat ini fasilitas MRO-nya belun bisa mencukupi untuk memberikan layanan bagi pesawat tersebut.

Pembangunan fasilitas MRO di Bandara Husein memang masih belum sampai tahap investasi. Namun, kata Awaluddin, prasarana sudah cukup memadai. Selain hanggar, apron juga cukup untuk menampung pesawat yang akan dirawat di bakal MRO itu. “Tinggal penambahan tools dan pelatihan khusus untuk perawatan ATR,” katanya.