Setelah Raih Aga Khan Award, Bandara Banyuwangi Diminta Pelihara Konsep Green Airport

IndoAviation – Bandara Banyuwangi memiliki arsitektur bangunan yang unik, hingga meraih Aga Khan Award for Architecture 2022, penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur. Mengusung konsep green airport dengan banyak menggunakan material berbahan rumput dan kayu.

“Bandara Banyuwangi memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi, sekaligus bandara yang mengusung konsep green airport. Ciri khas ini harus dipelihara dan dipertahankan,” kata Maria Kristi Endah Murni (Kristi), Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam siaran pers ketika meninjau Bandara Banyuwangi, Minggu (8/1/2023).

Konsep green airport diminta terus dipelihara di Bandara Banyuwangi. Foto: Ditjen Hubud

Arsitektur Bandara Banyuwangi terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing, suku asli Banyuwangi. Sistem udaranya alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.

Kristi mengatakan, fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.

Bandara Banyuwangi berada di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Berdiri di atas tanah seluas 125,5hektare. Panjang landasan pacunya 2.450 meter dengan lebar 45 meter. Dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 atau Airbus A320.

Bangunan terminalnya dibagi dua, untuk internasional dan domestik. Terminal internasional seluas 600 meter persegi. Mampu menampung kapasitas hingga 80.000 penumpang per tahun. Terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi berkapasitas 500.000 penumpang per tahun.

“Mudah-mudahan tahun 2023 pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Banyuwangi meningkat, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik,” ucap Kristi.