Salah seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia penerbangan GA854 Rute Surabaya-Singapura mengalami sesak nafas beberapa saat setelah lepas landas, Ahad (12/5/2019). Mengetahui hal tersebut, pilot pesawat mengambil langkah pengalihan pendaratan (divert flight) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt Bambang Adisurya Angkasa menyebutkan, pesawat rute Surabaya-Singapura itu terpaksa harus mengalihkan pendaratan di Jakarta karena alasan kemanusiaan.
“Setelah beberapa waktu pascapesawat take off, awak kabin melihat salah satu penumpang yang duduk di kursi penumpang ekonomi 22H mengalami sesak nafas. Awak kabin kemudian melakukan prosedur pertama penanganan penumpang tersebut,” paparnya.
Awak kabin kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada pilot in command, yang kemudian memutuskan melakukan divert flight ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat mendarat tepat pada pukul 09.15 WIB.
Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta tersebut, penumpang yang mengalami sesak nafas langsung mendapatkan pertolongan pertama. Penumpang itu dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pusat Bandara Soekarno-Hatta.
Di KKP Pusat Bandara Soekarno-Hatta, penumpang tersebut langsung mendapatkan pertolongan pertama. Namun beberapa waktu kemudian penumpang tersebut meninggal dunia.
Divert flight tersebut diputuskan dilakukan mempertimbangkan kondisi penumpang yang perlu mendapatkan pertolongan medis segera.