Sejumlah Wilayah di Indonesia Dijadikan Lokasi Uji Terbang UAS China

Sejumlah wilayah di Indonesia dalam waktu dekan akan dijadikan lokasi uji penerbangan pesawat tanpa awak (unmanned aerial systems/ UAS) buatan China. Setidaknya bakal ada sembilan lokasi pengujian yang tersebar di Aceh, Kalimantan, Jawa, Maluku Tenggara dan Manado. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi UAS tersebut.

UAS yang dimaksud adalah Harbin BZK-005 pabrikan Beihang UAS Technology. UAS tersebut merupakan wahana udara yang akan diakuisisi Garuda Indonesia sebanyak 100 unit untuk mengekspansi bisnis logistik udara.

Pihak Garuda menyebutkan bahwa UAS tersebut pun di negara asalnya belum memiliki sertifikasi otoritas terkait (Civil Aviation Administration of China/ CAAC) untuk diterbangkan.

“UAS itu di seluruh dunia belum ada izin operasinya. Makanya sebenarnya kita berbarengan dengan Alibaba di China. Kita sama-sama sedang melakukan upaya registrasi dan uji coba. Sekarang semua negara sedang mencoba menjadi pionir,” ungkap Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, Muhammad Iqbal kepada IndoAviation, Selasa (22/10/2019) siang.

Iqbal berharap, dalam waktu dekat Garuda bisa mendapatkan sertifikasi.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada sertifikat registrasinya. Kita sedang upayakan agar kita bisa segera melakukan uji coba (BZK-005),” ungkapnya.

Iqbal menjelaskan, Garuda telah melakukan persiapan untuk uji coba penerbangan UAS sejak Juli 2019. Uji coba tersebut merupakan program bersama Garuda dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sesuai dengan kerangka waktu yang telah dibuat, pekan ketiga November 2019 Garuda akan mendapat sertifikasi registrasi pesawat dari CAAC untuk menerbangan BZK-005.

“Setelah itu, nanti dapat approval untuk yang lain. Kita trial selama tiga bulan, kita akan uji bagus atau tidak, risikonya apa saja dan kelayakan dari DKPPU. Kita trial plan di Januari 2020,” terang Iqbal.

Kata Iqbal, Kemenhub saat ini juga sedang menyiapkan lokasi untuk uji coba penerbangan UAS tersebut. Terdapat beberapa lokasi, yaitu di Aceh, Maluku Tenggara dan Manado.

Menyambung informasi tersebut, Kasubdit Standardisasi dan Prosedur Navigasi Penerbangan, Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Mohamad Hasan Bashory mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan lokasi uji terbang. Berikut ini lokasinya:

Kalimantan
– Long Apung – Sangkurilang dengan jarak 308 km pada ketinggian 1.500-5.100 ft.
– Long Apung – Melak dengan jarak 172 km pada ketinggian 240-3.600 ft.
Jawa
– Jember – Sumenep dengan jarak 138 km pada ketinggian 120-3.500 ft.
– Tasikmalaya – Nusawiru – Cilacap dengan jarak 217 km pada ketinggian 1.000-3.030 ft.
– Krui – Muko Muko – Kerinci dengan jarak 513 km pada ketinggian 120-5.400 ft.
– Rembele – Tapak Tuan – Sinabang dengan jarak 330 km pada ketinggian 120-9.000 ft.

Hasan mengatakan, uji coba yang akan dilakukan Garuda nantinya bisa dijadikan laboratorium untuk latihan sekaligus melengkapi regulasi (Layanan, Keamanan, Keselamatan) yang diperlukan bagi pengoperasian UAS untuk kegiatan niaga. Dia juga mengatakan bahwa proses uji ini dan pengoperasiannya ke depan perlu dukungan dari semua pihak, yakni TNI, Polri, hingga Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah.

“Saat ini aturan yang tersedia hanya mengendalikan kegiatan di Hilir saja. Perlu dibahas inter Kementerian/ Lembaga untuk menyiapkan regulasi Hulu, yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, BPPT, hingga Kementerian Ristek dan Teknologi,” imbuhnya

Rencananya, kata Iqbal, Garuda akan mulai mengoperasikan UAS BZK-005 sebagai armada angkutan kargo udara pada tahun 2021. Fokus layanannya pada daerah terpencil atau wilayah yang tidak bisa dijangkau melalui jalur darat maupun laut.

“Karena memang UAV ini sangat cocok untuk daerah-daerah yang memang sangat sulit untuk diterbangi dengan pesawat besar dan remote area. (Ke depan) kita juga pakai (drone) VTOL untuk mengirim (barang),” paparnya.

Iqbal mengkalim bahwa Garuda saat ini berada di garda terdepan dalam pengoperasian UAV di dunia.

“Kita akan segera memanfaatkan drone ini untuk kepentingan bangsa Indonesia supaya bisa menghubungkan dari Sabang sampai Merauke dengan sistem logistik yang efisien, itu yang utama.”

Iqbal menjelaskasn, misi dari Garuda Indonesia ke depan adalah untuk mengembangkan angkutan logistik udara dengan memperpendek waktu pengiriman barang. Maskapai berharap mampu mengantarkan pengiriman barang dari Sabang sampai Merauke dalam 24 jam.

Dia menegaskan, ketika Garuda sudah bisa menghadirkan layanan kargo udara hanya dalam tempo 24 jam, maka masyarakat bisa mengirimkan barang secara on-demand. “Artinya masyarakat kalau mau mengirimkan barang sekarang, ya sekarang itu juga dijemput barangnya, bukan besok,” tandasnya.

Sementara itu, Kasubdit Sertifikasi Pesawat DKPPU, Johanis M Tangke mengkonfirmasi bahwa Garuda akan melakukan uji coba penerbangan UAS bulan depan.

“Garuda melakukan trial masih bulan depan. Dalam proses sertifikasi ada namanya eksperimental. Ada sertifikat eksperimental yang dikeluarkan oleh CAAC. Setelah pemenuhan-pemenuhan regulasi itu baru nanti keluar serifikatnya,” jelas dia.