Menyusul ditemukannya pecahan mesin A380 Air France yang terkubur di padang es Greenland, akhir Juni 2019 lalu, inspektorat penerbangan sipil Perancis (BEA – Le Bureau d’Enquêtes et d’Analyses) merekomendasikan kepada para operator A380 untuk melakukan inspeksi ulang mesin pesawat A380-nya. Sebanyak 152 unit A380 dipastikan harus melakukannya.
BEA menyatakan bahwa 152 unit A380 yang dipasangi mesin buatan Engine Alliance GP 7200 (General Electric / Pratt & Witney) diduga kuat mengalami keretakan pada bagian dalam mesinnya. Dugaan ini juga sudah dikonfirmasi menyusul ditemukannya pecahan mesin A380 Air France (F-HPJE) yang terlepas saat penerbangan ke Los Angeles, 30 September 2017.
Pecahan-pecahan mesin itu, yang terkubur di dalam es Greenland selama hampir dua tahun, berhasil ditemukan para peneliti setelah melakukan pencarian dengan peralatan khusus.
Disebutkan, Emirates menjadi pengguna terbanyak A380 yang dilengkapi tipe mesin GP 7200 buatan Engine Alliance ini, meski tidak semua pesawat A380 Emirates dilengkapi mesin ini. Sementara Air France sepertinya harus menginspeksi semua pesawat A380-nya.

Bagian-bagian mesin yang harus dicek ulang sekitar 608 bagian, yang antara lain meliputi bagian penghubung pada fan selebar tiga meter.
Selain Emirates dan Air France, disebutkan Qatar, Etihad, dan Korean Air juga harus mengecek ulang A380-nya.