Dengan berlalunya badai pandemi covid-19 dan membaiknya kondisi penerbangan, AirNav Indonesia mulai bangkit kembali. Siap melakukan perubahan secara cepat dan tepat untuk mewujudkan alur navigasi penerbangan yang lebih kuat.
Begitu makna dari tema peringatan hari ulang tahun yang ke-10 AirNav Indonesia, “Accelerating Change, Emerging Stronger”. “Satu dekade, sejak 13 September 2012, AirNav sudah melalui pahit-manis dan suka-duka untuk mewujudkan mimpi Bangsa, yaitu membangun pelayanan navigasi penerbangan Indonesia yang terbaik, sejajar dengan negara-negara maju di dunia,” ujar Polana Banguningsih Pramesti, Direktur Utama AirNav Indonesia dalam siaran pers, Selasa (13/9/2022).

Pada 13 September 2012, Presiden Republik Indonesia menandatangani Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tentang Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). Ini menandai lahirnya Perum LPPNPI, yang lebih dikenal dengan nama AirNav Indonesia.
Beberapa hari sebelumnya, AirNav mendapatkan kado istimewa, yakni ditandatanganinya Perpres Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) oleh Presiden Joko Widodo. Ini menjadi tonggak sejarah baru Bangsa Indonesia untuk dapat kembali melayani navigasi penerbangan di ruang udara di atas kepulauan Riau dan Natuna, yang selama ini dilayani oleh Singapura.
Di balik kado tersebut, AirNav berperan aktif bersama Pemerintah dalam persiapan teknis dan negosiasi dengan Pemerintah Singapura. Presiden Jokowi pun menyampaikan pesan agar AirNav terus bekerja dengan baik, berdisiplin, dan berkomitmen tinggi, menjaga keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia.
“Sudah sepuluh tahun pengelolaan navigasi penerbangan di ruang udara Indonesia menjadi tugas dan tanggung jawab AirNav Indonesia. Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-10 AirNav Indonesia,” sapa Jokowi.
Dalam 10 tahun itu, AirNav berkontribusi nyata bagi sektor transportasi udara. Polana memaparkan kontribusi tersebut, antara lain, pengembangan aplikasi slot time penerbangan “Chronos”, yang telah mengubah pengajuan slot penerbangan secara manual menjadi online. Dikembangkan pula aplikasi peta penerbangan digital “Navearth, yang mengubah peta penerbangan paper based menjadi digital-based.
“AirNav juga mengembangkan rute penerbangan domestik berbasis performa pesawat udara atau Performance-Based Navigation (PBN), yang memberikan peningkatan efisiensi penerbangan dan mengurangi kadar emisi gas CO2 di udara. Begitupun dengan rute penerbangan internasional berbasis preferensi operator penerbangan atau User-Preferred Route (UPR), yang memberikan peningkatan efisiensi penerbangan, khususnya pada masa pandemik,” tutur Polana.
AirNav juga banyak menghadapi tantangan, terutama ketika harus bertahan untuk tetap memberikan pelayanan navigasi penerbangan yang terbaik selama lebih dua tahun pandemi covid-19. “AirNav akan terus memberikan pelayanan navigasi terbaik dengan pengelolaan yang efektif dan efisien. Senantiasa menciptakan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global,” tegas Polana.
Foto: AirNav Indonesia