Kerusuhan yang terjadi di Sorong, Papua Barat sempat menghambat aktivitas layanan penerbangan di Bandara Dominique Edward Osok, Sorong. Pasalnya, bandara itu jadi salah satu fasilitas umum yang dirusak massa saat kerusuhan berlangsung
Dikabarkan bahwa penerbangan dari dan menuju bandara Sorong dibatalkan sementara waktu.
Dilansir Kompas.com (21/8/2019), Komunikasi Strategis Perusahaan Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, setidaknya ada dua penerbangan Lion Air yang terganggu akibat kerusuhan tersebut.
“Ada dua penerbangan (yang terdampak). Lion Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional lainnya tidak terganggu,” kata Danang, Selasa (20/8/2019).
Danang menyebutkan, penumpang yang memilih membatalkan penerbangan bisa melakukan refund atau pengembalian uang tiket yang telah dibeli. Saat ini, sambungnya, operasional maskapai berangsur normal.
“Lion Air juga sudah menginformasikan kepada pelanggan yang terganggu perjalanannya,” imbuhnya.
Masyarakat di Papua dan Papua Barat sempat melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (19/8/2019) lalu. Di Sorong, bahkan aksi berlanjut hingga Selasa (20/8/2019).
Aksi meletus pascapenangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur. Mahasiswa tersebut dituduh merusak dan membuang Bendera Merah Putih.
Wakil Gubernur Papua, Mohammad Lakotani membenarkan adanya perusakan terhadap Bandara Sorong.
“Ya. Saya sudah dapat informasinya. Tetapi massa berhasil di pukul mundur oleh aparat. Karena itu adalah objek vital,” tutur Lakotani, Senin lalu.
Lakotani mengatakan, para massa melakukan perusakan bandara dengan cara melakukan pelemparan ke arah terminal bandara. Akibatnya, sejumlah kaca gedung bandara rusak.