Rugi, Tapi Lion Air Pilih Jaga Komunikasi ke Boeing Ketimbang Alihkan Pesanan

pesawat Boeing 737 MAX 8 registrasi PK-LQP

Pihak Lion Air mengakui bahwa perusahaan mengalami kerugian akibat dikandangkannya 10 unit armada pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Perusahaan juga sudah melaporkan kerugian tersebut ke pihak pabrikan.

Meskipun mengalami kerugian atas dampak cacatnya produk 737 MAX 8, namun maskapai lebih memilih untuk menjaga komunikasi dengan Boeing. Maskapai menyebut bahwa belum ada keputusan untuk mengalihkan 220an pesawat keluarga 737 MAX yang telah dipesan dari pabrikan ke manufaktur lain.

“Total 737 MAX yang dipesan ada 220an pesawat, yang sudah ada di sini 11 (unit), yang lost satu. (Tidak ada renegosiasi alihkan pesanan) kita jalin komunikasi yang baik saja (dengan Boeing). Belum pada keputusan seperti itu (mengalihkan pesanan ke pesawat lain),” tutur Direktur Pelaksana Grup Lion Air, Daniel Putut Kuncoro Adi, Jum’at (1/11/2019) siang.

Daniel juga menegaskan bahwa raja manufaktur pesawat asal Negeri Paman Sam itu memberikan tanggapan yang positif atas komunikasi yang dilakukan Lion Air terkait kerugian tersebut.

“Kita sudah berkomunikasi dengan Boeing terkait lost benefit terhadap pesawat-pesawat yang grounded, kebetulan kami memiliki 10 pesawat. Kami sudah berkomunikasi dengan Boeing dan tanggapan Boeing cukup positif,” ungkapnya.