Reaktivasi KA Jalur Cibatu-Garut Ditargetkan Selesai Desember 2019

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, reaktivasi Kereta Api (KA) jalur Cibatu-Garut ditargetkan akan selesai pada Desember 2019. Jalur ini rencananya akan mulai beroperasi pada Februari 2020.

Reaktivasi KA Jalur Cibatu-Garut merupakan pekerjaan tahap pertama dari program reaktivasi jalur KA di Jawa Barat. Ke depannya akan ada sejumlah jalur KA lainnya yang akan diaktifkan kembali oleh pemerintah.

“Ini merupakan program dari PT Kereta Api Indonesia. Reaktivasi Cibatu ke Garut ini adalah tahap pertama untuk melanjutkan reaktivasi jalur KA selanjutnya.  Jadi bukan terbatas di Garut saja, tetapi juga ada yang di Cianjur, ada yang di Pangandaran dan sebagainya,” ujar Budi, Jum’at (26/4/2019).

Budi menyebutkan, ada beberapa tempat yang akan dilakukan reaktivasi di Jawa Barat, yaitu Cibatu-Garut-Cikajang, Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, dan Banjar-Pangandaran-Cijulang.

Namun untuk tahun ini pekerjaan akan difokuskan terhadap jalur Cibatu-Garut-Cikajang dan Cianjur-Padalarang.

“Tahun ini kita konsentrasi di dua tempat, satu di Cibatu, kedua di Cianjur. Di sini (Cibatu) kurang lebih 60 sampai 70 km, sedangkan di Cianjur kira-kira 50 km. Targetnya itu selesai tahun ini,” kata Budi.

Dana yang digelontorkan untuk reaktivasi jalur Cibatu-Garut sebesar Rp400miliar. Sedangkan jalur Cianjur-Padalarang akan menelan dana sebesar Rp300miliar. Ia menargetkan reaktivasi ini selesai dalam kurun waktu lima tahun.

Dia juga menyebutkan, program pendanaan reaktivasi jalur KA berasal dari APBN, PT KAI dan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Kita ingin mengaktifkan jalur-jalur lama itu. Diharapkan jalur-jalur lama itu bisa menghidupkan sektor ekonomi bagi keseharian masyarakat, khususnya bagi dunia pariwisata,” kata Budi.

Budi mengungkapkan, program reaktivasi jalur KA ini tentu akan menghadapi hambatan.

“Yang perlu banyak waktu pengerjaan memang Ciwidey, Kertajati, Pangandaran; karena beberapa dibutuhkan pembebasan tanah. Kita harapkan program ini akan berlangsung satu sampai 5 tahun,” ucapnya.

“Kita juga bisa dari Sukabumi ke Jogja tanpa harus ke Jakarta dari Bogor, maupun dari Sukabumi kita juga bisa dari Bandung ke Kertajati. Jadi (ke Kertajati) tidak saja menggunakan tol, tetapi bisa menggunakan kereta api,” pungkasnya.