Railink menargetkan okupansi kereta api (KA) Bandara Internasional Soekarno-Hatta tahun ini bisa tembus hingga 40 persen. Persentase tersebut lebih tinggi 8 poin dari realisasi yang tercapai pada tahun 2019.
“Tahun ini targetnya 2,7 juta penumpang setahun. Kemarin (2019) volume penumpang mencapai dua juta orang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Railink, Mukti Jauhari usai peluncuran layanan City Check-in dan Baggage handling di Stasiun BNI City, Jakarta, Jum’at (31/1/2020).
Mukti memaparkan, volume penumpang KA Bandara Soekarno-Hatta tahun lalu mengalami kenaikkan dibandingkan 2018. Dia mengklaim kenaikkan tersebut mencapai 78 persen dibandingkan pada 2018.
Hanya saja, Mukti mengakui okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta terbilang belum memenuhi target. “Saat ini (okupansi) masih berkisar 32 persen dari total kursi yang kami sediakan,” ungkap Mukti.
Baca Juga: Dua Layanan Baru KA Bandara di Stasiun BNI City, Apa Saja Sih?
Tak mau muluk, Mukti menargetkan okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta tahun ini bisa tembus 40 persen dari total kapasitas kursi yang tersedia. Dalam satu rangkaian KA Bandara Soekarno-Hatta terdapai enam kereta yang memiliki kapasitas 273 kursi.
Untuk mencapai target tersebut, Mukti menyebutkan bahwa pihaknya akan menyiapkan beberapa strategi, khususnya dari segi layanan yang memudahkan mobilitas penumpang. Salah satu realisasi programnya, Railink hari ini (31/1/2020) meresmikan layanan City Check-In dan Baggage Handling yang didukung Gapura Angkasa.
Diterangkan Mukti, layanan tersebut terdapat fasilitas check-in pesawat bagi penumpang KA bandara yang akan terbang dengan Garuda Indonesia dan Citillink Indonesia. Selain itu, juga tersedia tenaga porter yang akan membantu membawa bagasi penumpang dari Stasiun KA Bandara BNI City, Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, dan terminal Bandara Soekarno-Hatta.
“Layanan City Check-in dan Baggage Handling ini dalam tiga bulan pertama bebas biaya, ke depannya kita akan evaluasi kembali,” kata Mukti.
Dia mengharapkan layanan tersebut dapat memudahkan dan memberikan pengalaman baru kepada pelanggan KA Bandara Soekarno-Hatta. Sebab, kata Mukti, selama ini sebagian penumpang KA bandara ada yang mengeluh naik KA harus naik turun eskalator sambil membawa bagasi.
Dengan hadirnya layanan tersebut, Mukti berharap penumpang mendapatkan solusi yang tepat dari persoalan membawa koper.