Di masa pandemi global virus Corona (Covid-19) yang seakan memasung industri penerbangan nasional, para maskapai harus memutar otak untuk mencari sumber pendapatan. Betapa tidak, jumlah penumpang pesawat kian menurun tajam seiring pemberlakuan pembatasan penerbangan dan menurunnya minat masyarakat untuk bepergian.
Salah satunya yang dilakukan Citilink Indonesia. Maskapai penerbangan pelat merah ini berinovasi dengan mengembangkan layanan penerbangan kargo sebagai salah satu upaya diversifikasi lini layanan bisnis. Layanan ini menggunakan pesawat Boeing 737-500 PK-GGC yang masih berkonfigurasi angkutan penumpang untuk kargo.
“Bisnis penerbangan carter dan kargo merupakan lini layanan bisnis yang dinilai cukup berpeluang di tengah situasi (pandemi Covid-19) yang penuh tantangan saat ini,” ujar Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo di Cengkareng, Kamis (9/4/2020).
Baca Juga:
Penerbangan Lesu, Citilink Kasih Diskon Hingga 50% ke Semua Rute Domestik
Penumpang Sepi, Garuda Indonesia Kandangkan 30 Armada
Menurutnya, kelancaran proses distribusi logistik merupakan hal yang sangat penting terutama saat masa krisis akibat Covid-19.
“Citilink berupaya untuk mendukung proses distribusi logistik ke masyarakat melalui penerbangan kargo ke berbagai daerah, sehingga ketersediaan pasokan logistik di daerah-daerah tetap terjamin,” tambah Juliandra.
Pengembangan layanan kargo dilakukan sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam meningkatkan volume bisnis kargo Citilink yang lebih kompetitif serta memaksimalkan potensi pasar kargo.
Citilink juga menggunakan berbagai jenis pesawat untuk melayani kargo seperti pesawat Airbus A320 hingga pesawat berbadan lebar Airbus A330 ke berbagai destinasi di domestik dan internasional seperti Malaysia, Singapura dan Timor Leste.
Selain pengembangan layanan kargo, Citilink juga melebarkan bisnis penerbangan carter, baik untuk penumpang (kolektif), pribadi maupun cargo dalam jaringan rute domestik dan internasional maskapai.
Pada bulan Maret 2020 lalu, Citilink telah melayani penerbangan carter menuju Silangit, Sumatera Utara untuk rombongan Raja Belanda, Willem Alexander dan Ratunya saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.