Helikopter Super Puma NAS332 C1+ yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Udara (AU) diserahkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Heli terbang ferry dari hanggar Rotary Wing PTDI, Bandung, ke Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, pada 29 Januari 2021.
Direktur Niaga PTDI, Ade Yuyu Wahyuna melepas ferry flight itu. “Helikopter Super Puma NAS332 C1+ ini semoga dapat semakin memperlancar dan memudahkan pelaksanaan dan penyelesaian tugas TNI AU menjaga kekuatan matra udara Republik Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Jumat (29/1/2021)..
Begitu pula harapan Komandan Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Letkol Pnb Akhmad Mauludin Mulyono. “Semoga pesawat ini bisa menjadi berkah bagi kami untuk mendukung tugas-tugas TNI AU, juga tugas-tugas bangsa dan negara Indonesia, baik dalam operasi maupun latihan.”
Penandatanganan kontrak pengadaan satu unit heli itu telah dilaksanakan pada 12 April 2019.
Produk PTDI tersebut dilengkapi dengan avionic glass cockpit, disertai sensor optik AHRS (Attitude Heading and Referenceqq System) dan teknologi FMS (Flight Management System). FMS merupakan instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (flight plan) yang meliputi jalur yang akan dilewati helikopter.
Dilengkapi pula dengan SAR direction finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter), kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan NVG (Night Vision Goggle), serta weather radar dan emergency floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas air.
Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ dapat terbang selama empat jam dengan kecepatan maksimum 306 km/jam.
Heli mampu mengangkut 18 pasukan dan tiga orang kru (pilot, kopilot, dan jurumudi udara). Merupakan heli angkut berat multipurpose yang dapat digunakan untuk angkut militer, kargo, paratroop, dan VIP.
Bisa juga untuk medical evacuation, yang akan dilengkapi dengan hoist untuk menarik atau mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan. Heli ini juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.
Foto: PTDI