PTDI Kirim NC212i Pesanan Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirim unit perdana pesawat NC212i Aviocar yang dipesan Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand, Selasa (22/10/2019). Pengiriman (ferry flight) dilakukan dari Hanggar Delivery Center PTDI di Bandung menuju Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand. Pesawat dijadwalkan akan tiba besok (24/10/2019).

“Pesawat NC212i diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Hang Nadim, Batam. Kemudian diterbangkan kembali menuju Bandara Internasional Hat Yai, Thailand bagian selatan di dekat perbatasan Malaysia. Dan dilanjutkan ke Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand, sebagai destinasi terakhir,” terang Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI, Adi Prastowo dalam siaran pers yang IndoAviation terima, Selasa (22/10/2019).

Adi menyebutkan, rencananya pesawat itu akan dioperasikan oleh Depertemen Hujan Buatan dan Aviasi Pertanian, Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand. Uji penerimaan akhir (Final acceptance test) akan dilakukan lusa (25/10/2019) oleh departemen tersebut sebagai pengguna.

Pembelian NC212i dilakukan di bawah kontrak yang ditandatangani antara PTDI dengan A.I.C.E. Enterprises (Thai) Co., Ltd. pada 17 Maret 2017, dengan total pemesanan dua unit. Satu pesawat sisanya direncanakan akan diserahterimakan pada akhir tahun ini.

NC212i merupakan pesawat multiguna. Pesawat ini bisa digunakan untuk misi angkut penumpang, angkut VIP, kargo, hujan buatan, angkut pasukan/ penerjun dan evakuasi medis. Konfigurasi kabinnya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan operasional pengguna.

NC212i Aviocar sepenuhnya telah dikerjakan oleh PTDI, karena pabrik pesawat pelat merah tersebut telah mendapatkan lisensi produksi dari CASA (sekarang Airbus). “Artinya, PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memproduksi pesawat NC212i,” tegas Adi.

PTDI sampai saat ini telah memproduksi pesawat NC212 sebanyak 114 unit, baik untuk pengguna dalam negeri maupun luar negeri. Secara global, total populasi pesawat NC212 sebanyak 585 unit.

Di dalam negeri, operator pesawat seri ini adalah TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, dan BPPT. Penggunaannya mulai dari angkut sipil, militer hingga patroli maritim.

Sedangkan operator luar negeri berasal dari Thailand, untuk pesawat angkut militer dan modifikasi cuaca (hujan buatan); Filipina dan Vietnam untuk pesawat angkut militer.

“Prospek industri pesawat terbang saat ini memiliki pangsa pasar yang cukup besar, terutama di pesawat komersial. Adapun kebutuhan pesawat NC212i dunia untuk 10 tahun ke depan yakni sebanyak 255 unit. Rencana ekspansi PTDI ke depannya adalah pada Asia Pasifik dan Afrika,” ungkap Adi.

Adi juga mengatakan, PTDI akan meningkatkan kapasitas produksi NC212i yang semula 4 pesawat per tahun, menjadi 6 pesawat per tahun. Upaya ini akan efektif dilakukan mulai tahun depan untuk memenuhi target kebutuhan NC212i selama 10 tahun ke depan.

NC212i merupakan pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212 dengan kapasitas 28 penumpang, memiliki ramp door, kabin yang luas di kelasnya, dan sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern. Meski biaya operasinya tergolong lebih rendah, namun produk ini tetap kompetitif di pasar pesawat kecil.

Fitur Pesawat NC212i:
1. Two Honeywell TPE-331-12JR-701C Turboprop engines with two four-bladed Dowty Rotol Propeller.
2. Full Glass Cockpit, Advanced and Modern Avionics Suite and Auto Pilot.
3. Fixed Landing Gear, High Wing Configuration.
4. Max Take Off Weight: 8,100 kg.
5. Un-pressurized Cabin and Payload: 3.000 Kg.
6. The Largest Seat Capacity (up to 28 seats).
7. Short Take-off and Landing (STOL) Operations: 740 meter.
8. Take-off and Landing on Unpaved Runway Capabilities.
9. High and Hot Airfield Capability
10. Equipped with Ramp Door for Easy Loading and Unloading.
11. Light Lift Aircraft: Passenger Transport, VIP, Cargo, Rain Making, Troop/Paratroop Transport and Medical Evacuation.