Terminal baru Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya, Jawa Barat, dipastikan diresmikan Presiden Joko Widodo pukul 16.00 hari ini (27/2/2019). Bandara yang resmi menjadi enclave sipil dan penerbangan komersial oleh Jokowi pada 9 Juni 2017 ini mulai dipisahkan operasionalnya antara penerbangan sipil komersial dan militer TNI AU.
Demikian informasi yang disampaikan Humas Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, pagi tadi (27/2/2019). Kasubag Humas Ditjen Perhubungan Udara, Irene Marizkha menegaskan bahwa Presiden Jokowi akan meresmikan terminal baru Bandara Wiriadinata itu. Presiden akan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti.
Mulai pertengahan tahun 2017, penerbangan komersial rute Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma)-Tasikmalaya memang sudah operasional. Namun terminal dan sebagian besar operasional penerbangannya masih “menumpang” pada Lanud TNI AU Wiriadinata.
Penerbangannya tiap hari sekali menggunakan pesawat ATR 72-500/600 Wings Air berkapasitas 72 penumpang. Namun karena landasanya masih sepanjang 1.200 meter dengan lebar 30 meter, penerbangan dari Tasikmalaya masih dengan restriksi, hanya mengangkut 50 penumpang.
Tahun 2018 sempat diwacanakan akan ada penerbangan rute Tasikmalaya-Solo-Denpasar. Namun waktu itu belum ada maskapai yang berminat, sehingga tidak terealisasi. Penerbangan Jakarta-Tasikmalaya pun terkadang masih belum optimal karena baru diterbangi satu maskapai.
Pembangunan terminal dan penambahan fasilitas bandara terus dilakukan, terutama karena dukungan penuh dari Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman. Maka pada awal tahun 2019, terminal baru yang bisa menampung 150 penumpang dalam waktu bersamaan pun rampung. Apronnya bisa diisi tiga pesawat ATR 72-500/600. Demikian juga landasan pacu yang sudah diperpanjang menjadi 1.600 meter, sehingga tidak restriksi lagi. Namun pagar pembatas dan akses jalan khusus ke bandara masih belum dibangun.
Pemkot Tasikmalaya terus berupaya untuk mendatangkan maskapai lain, seperti NAM Air, untuk terbang ke dan dari Tasikmalaya. Garuda Indonesia atau Citilink Indonesia yang mengoperasikan ATR 72-600 juga sudah diminta untuk terbang ke kota santri yang punya kerajinan khas payung dan kelom geulis, serta bordir ini.
Foto: Humas Ditjen Perhubungan Udara