Pabrikan mesin pesawat asal Kanada, Pratt & Whitney memberikan otorisasi kepada HSC (Helicopter Service Company) Russian Helicopters (perusahaan desain dan manufaktur helikopter di bawah naungan Rostec) untuk perawatan mesin PW207K. Mesin tersebut merupakan dapur pacu dari helikopter Ansat.
Pemberian otorisasi ditandai penandatanganan perjanjian antara kedua perusahaan pada hari kedua (Senin, 18/11/2019) perhelatan Dubai Airshow 2019. Melalui kesepakatan ini, secara otomatis berlaku bagi fasilitas JSC Russian Helicopters di Rusia dan negara-negara persemakmurannya (Commonwealth of Independent States/ CIS).
Berdasarkan kesepakatan tersebut, validitas pemberian otoritasi itu berlaku hingga lima tahun ke depan dan bisa diperpanjang selama lima tahun berdasarkan kesepakatan para pihak.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan perjanjian, HSC Russian Helicopters akan melakukan pemeliharaan unit daya, menyediakan tim perbaikan bergerak dan pelatihan perawatan mesin. Selain itu, untuk memastikan layanan yang tepat waktu dan berkualitas, HSC akan membentuk inventaris suku cadang baru dari Pratt & Whitney.
“Perusahaan ‘Pratt & Whitney telah mendukung pengembangan proyek Ansat selama bertahun-tahun. Hingga saat ini, sekitar 70 helikopter telah dikirimkan ke pelanggan. Perjanjian yang kami tandatangani hari ini akan membawa pemeliharaan armada ini ke tingkat yang baru dan meletakkan dasar untuk perluasan pasokan ke pasar Rusia dan CIS,” kata Direktur Jenderal Russian Helicopters, Andrey Boginsky.
“Mendengarkan kebutuhan pelanggan kami dan menghadirkan solusi yang tepat bagi mereka adalah yang terpenting bagi Pratt & Whitney,” kata Wakil Presiden Layanan Pelanggan Pratt & Whitney, Satheeshkumar Kumarasingam.
Helikopter ringan serbaguna Ansat dilengkapi dengan dua mesin dan dapat digunakan untuk transportasi penumpang, pengiriman kargo, pemantauan lingkungan dan sebagai pesawat ambulans. Ansat telah berhasil lulus uji ketinggian tinggi, yang membuktikan bahwa itu cocok untuk digunakan di daerah pegunungan dengan ketinggian 3.500 meter. Heli ini juga telah menjalani uji iklim, yang mengkonfirmasi operabilitasnya dalam kisaran suhu antara -45 ° dan + 50 ° С.
“Dengan pertumbuhan pesat helikopter sipil di Rusia, kami ingin memastikan pelanggan kami memiliki lebih banyak layanan lokal dan personal. Layanan medis darurat helikopter (HEMS) adalah prioritas yang berkembang di wilayah tersebut. Ini adalah salah satu cara kami mendukung HEMS dan misi penting lainnya.”
Sebagai informasi, negara-negara CIS meliputi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Moldova, Tajikistan, dan Uzbekistan.