IndoAviation – Serikat pekerja pramugari Cathay Pacific, Jumat 30 Desember 2022 lalu, manyatakan akan melakukan aksi industrial saat masa penerbangan tahun baru Imlek untuk menuntut masalah penjadwalan dan persoalan sumber daya manusia.
Dalam sebuah konferensi pers, perwakilan pekerja mengungkapkan bahwa semua sudah siap. Penerbangan mungkin akan tertunda karena para pekerja akan melakukan aksi industrial termasuk diantaranya melakukan mogok kerja jika diperlukan.
Dalam aksinya, para pekerja Cathay Pacific menuntut gaji pokok yang sesuai dengan jadwal kerja. Serikat pekerja mengatakan dalam kontrak baru mereka, gaji pokok dan tarif per jam terbang pramugari turun 14 hingga 36 persen. Penurunan ini menyusul adanya PHK massal pada Oktober 2020.
Klausul baru perjanjian kerja juga mengubah metode penghitungan jam kerja pramugari dan jam terbang tambahan, yang menjadi tidak berlaku jika ada shift dengan rekan kerja.
Serikat pekerja mengatakan mereka tidak meminta terlalu banyak kepada maskapai untuk menambah jumlah staf penerbangan. Mereka juga menuntut maskapai memberlakukan waktu istirahat minimal selama singgah di luar negeri.
Serikat pekerja meminta Cathay untuk melanjutkan pertemuan rutin dengan pramugari dan meninjau kembali klausul di kontrak baru.
Di sisi lain, manajemen Cathay Pacific menjawab bahwa gaji pokok hanyalah bagian dari remunerasi awak kabin.
“Sementara kapasitas kami tetap terbatas, gaji akan lebih rendah dari yang kami inginkan untuk sementara waktu. Saat kapasitas kami meningkat, gaji juga akan meningkat,” kata Cathay Pacific dalam sebuah pernyataannya.
Cathay juga mengatakan banyak masalah penjadwalan telah diselesaikan untuk bulan Januari, dan perbaikan akan berlanjut pada penjadwalan Februari dan seterusnya.
“Kami yakin pola singgah akan meningkat secara bertahap ketika frekuensi meningkat dan tindakan sementara dengan anggota awak tambahan di penerbangan tertentu akan diperbarui,” kata maskapai.