Lantaran polusi udara yang semakin parah pada Ahad (3/11/2019) kemarin, penerbangan dari dan menuju New Delhi, India terpaksa ditunda atau dialihkan. Kabut tebal polusi udara yang menyelimuti ibukota India membuat jarak pandang menipis.
Visibilitas sangat buruk itu membuat 37 penerbangan, termasuk setidaknya satu rute internasional, dialihkan dari Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi. Hal itu diutarakan seorang pejabat senior bandara, seperti dikutip dari CNN (4/11/2019).
Indeks polusi mencatat kualitas udara di New Delhi naik ke tingkat berbahaya pada Ahad kemarin.
Melalui akun twitternya, Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal menulis bahwa polusi “tak tertahankan” terjadi di India Utara.
Menurut Greenpeace dan AirVisual, New Delhi telah menempati peringkat kota paling tercemar di dunia. Laporan keduanya menemukan bahwa 7 dari 10 kota di dunia dengan polusi udara terburuk ada di India.
Lembaga pemantau kualitas udara pemerintah pada hari Ahad menunjukkan kualitas udara telah mencapai level terburuk untuk tahun ini, yaitu 494 pada skala 500. Level tersebut jauh di atas 400 pada awal Senin.
Pada Ahad, maskapai besar termasuk Air India dan SpiceJet memperingatkan penundaan dan pembatalan penerbangan ke dan dari bandara internasional New Delhi.
Pejabat senior bandara mengatakan, meskipun pesawat dapat mendarat pada saat visibilitas buruk, tidak semua pilot terlatih untuk situasi semacam ini.
“Selama bulan-bulan musim dingin, ketika berkabut di pagi dan malam hari, dan visibilitasnya buruk, kami memiliki daftar pilot yang ahli untuk mendarat dalam kondisi seperti itu, sehingga jadwal dibuat dengan mengingat visibilitas yang rendah. Itu adalah sesuatu yang bisa kita rencanakan,” paparnya.
“Tapi visibilitasnya turun tiba-tiba karena polusi, itu bukan sesuatu yang kami rencanakan ketika membuat jadwal pilot,” imbuh dia.
Pejabat itu mengatakan, jarak pandang membaik agak lambat pada hari itu, namun memungkinkan beberapa penerbangan dilanjutkan.
Polusi udara di kota memburuk pada saat ini tahun ketika suhu turun dan petani membakar lahan mereka untuk membersihkan tanah mereka. Asap dari petasan untuk perayaan Diwali, festival lampu Hindu, juga menambah tingkat kabut asap.
Kabut asap telah menyelimuti sebagian besar kota dalam beberapa hari terakhir, sangat mengurangi visibilitas, membatasi lalu lintas dan membatasi semua kecuali kegiatan luar ruangan yang paling diperlukan.