Terkait perpindahan penerbangan rute domestik yang dilayani pesawat bermesin jet dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati yang akan berlaku efektif mulai 1 Juli 2019, kebijakan ini justru dikeluhkan sejumlah masyarakat.
“Dengan adanya perpindahan penerbangan ini otomatis pelanggan akan berkurang di Bandara Husein dan itu berdampak pada penghasilan kami,” ungkap Dede, salah seorang pengemudi ojek pangkalan di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Kamis (27/6/2019), seperti dikutip Republika.co.id.
Menurut dia, para pengemudi ojek pangkalan lain di sekitar bandara tersebut juga mengeluhkan hal serupa. Mereka khawatir pascapemindahan penerbangan tersebut akan mengalami penurunan penghasilan.
“Kalau ngobrol sama pemilik warteg di sekitar bandara juga sama sih kekhawatirannya, bakal sepi pengunjung. Memang ini kemauan pemerintah, kami sebagai masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkapnya.
Keluhan terkait pemindahan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati juga dikeluhkan Aan, mahasiswa. “Kalau saya menyayangkan jika penerbangan domestik di pindahkan ke Kertajati,” ujar dia.
Menurut dia, Bandara Husein mudah dijangkau dan biaya transportasi umum dinilainya lebih murah ketimbang harus pergi dari Bandung ke Majalengka.
Keluhan lainnya juga diungkapkan oleh salah seorang calon penumpang rute Bandung-Makassar, Iwan. Ia kecewa dengan adanya perubahan penerbangan yang dianggap terlalu mendadak.
“Saya kebetulan orang Majalengka yang hendak pergi ke Makassar besok. Tiket untuk berangkat pada tanggal 27 besok diberangkatkan dari Bandara Husein. Sedangkan teman saya yang memesan tiket pemberangkatan pada tanggal 3,4,5 Juli diberangkatkan dari Kertajaya,” jabarnya.
Ia menyayangkan perpindahan penerbangan ini tidak diketahuinya dan terkesan terlalu mendadak. “Namanya sudah terlanjur mau bagaimana lagi. Semoga dengan adanya perpindahan penerbangan ini menjadi baik ke depannya,” harap Iwan.
Namun dia menuturkan, adanya BIJB dapat mempermudah akses bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar Majalengka. Di antaranya seperti Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Kuningan. Penduduk di sana tidak perlu lagi ke Jakarta atau Bandung bila ingin menggunakan transportasi udara.