Komunikasi mendominasi kegiatan yang terkait dengan keselamatan penerbangan. Dengan komunikasi yang jelas dan terang dapat memberikan pemahaman yang mudah. Maka pilot harus cakap dalam seluruh kegiatan komunikasi, seperti dengan instrumen kokpit, ATC (Air Traffic Controller), juga awak penerbangan lainnya.
Demikian disampaikan Dosen Pascasarjana Universitas Sahid DR. Capt. Toto Soebandoro dalam Open House Universitas Sahid (USahid) di Jakarta, Jumat (15/2/2019). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis USahid Jakarta ke-31 dan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana USahid ke-22.
Open house yang dilaksanakan tersebut berupa diskusi dan seminar nasional yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana USahid Jakarta bekerja sama dengan SKK Migas. Temanya adalah “Peran komunikasi dalam implementasi sistem manajemen K3 di industri global dan energi nasional & industri migas dari perspektif ekonomi, lingkungan, dan sorotan media”.
“Dalam penerbangan, jika komunikasi tak lancar akan berdampak panjang, terutama terkait keselamatan,” ujar Toto. Sebaliknya, komunikasi yang jelas dapat mengurangi tingkat fatalitas bila terjadi sesuatu yang membahayakan.
“Intinya, keselamatan tanpa komunikasi tidak akan terealisasi. Hal sekecil apapun harus dilakukan komunikasi,” ungkap Toto.
Menurut Toto, hal tersebut sedikit membedakan antara komunikasi di bidang lain dengan komunikasi di penerbangan. Apapun itu, jika ada masalah dari hazard, dengan komunikasi harus segera dimitigasi, sehingga ada solusi untuk mengatasinya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur USahid Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom, mengatakan, pentingnya komunikasi itu di setiap aspek bisnis. USahid, katanya, memiliki solusi untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi melalui beberapa program unggulannya.
“Komunikasi itu menangani hal strategis. Dengan meningkatkan komunikasi dalam perusahaan atau public relation secara baik akan berdampak positif bagi perusahaan tersebut,” tutur Kholil.