Assalamualaikum semua …
Manajemen baru Garuda Indonesia mengeluarkan kejutan-kejutan baru. Yang terbaru adalah hiburan musik akustik secara langsung (live acoustic music) di pesawat bertajuk #GIAcoustic. Pertunjukan perdananya berlangsung pada penerbangan GA 408 Jakarta-Denpasar, 9 Januari 2018. Solois pria pendatang baru di Indonesia, Abdul, menyanyikan dua lagu secara akustik dalam kabin pesawat di ketinggian 35.000 kaki.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menjelaskan, #GIAcoustic merupakan komitmen berkelanjutan maskapai dalam menghadirkan “New Flight Experience” kepada pengguna jasanya. “Hadirnya #GIACoustic juga merupakan bagian dari upaya Garuda mengapresiasi para musisi muda yang punya talenta dan memberi mereka ruang untuk lebih berkembang lagi,” ucap Ari, yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Katanya pula, layanan #GIAcoustic sudah melalui serangkaian pemikiran dalam memastikan terjaganya aspek keamanan dan keselamatan penerbangan. Garuda memang berkomitmen untuk meningkatkan layanan yang sejalan dengan aspek ketaatan pada regulasi dan keselamatan.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, dari perspektif regulasi, live music dalam penerbangan memang memungkinkam sejauh menaati syarat-syarat keselamatan dan keamanan penerbangan. “Yang jadi pertanyaan saya, apakah live music on board itu selaras dengan marketing strategy & branding Garuda? Apakah semua penumpang menikmatinya atau ada yang justru terganggu?” ujarnya.
Menurut Alvin, Garuda perlu memahami bahwa mood dan kebutuhan penumpang dalam penerbangan sangat beragam. Bisa jadi ada yang sedang berduka. Mungkin ada pula yang ingin istirahat atau tidur. Bahkan ada yang sambil melakukan pekerjaan.
“Kalau hanya untuk gimmick satu-dua kali saja sih oke, tapi jika dijadikan acara tetap atau berlanjut, saya sangat meragukan efektivitasnya,” ucapnya.
Prioritas pengguna jasa dalam memilih penerbangan adalah rute; jadwal; pelayanan, kenyamanan, fasilitas pada pra, selama, pasca, penerbangan; reputasi airlines terkait keselamatan, keamanan, ketepatan waktu; dan harga tiket. Aspek hiburan dan menu makanan hanya menjadi pertimbangan untuk penerbangan dengan durasi lebih dari tiga jam.
Hiburan yang dipertunjukan secara langsung di pesawat terbang memang menarik, tapi cukuplah sebagai gimmick. Tak beda seperti fashion show on board, stand up commedy on board, atau pertunjukan hiburan lainnya.
Foto: Garuda Indonesia