Pertajam Penetrasi Bisnis Kargo udara, AP II Gandeng My Indo Airlines
Untuk mempertajam penetrasi di sektor bisnis kargo udara, Angkasa Pura II melalui Angkasa Pura Kargo menggandeng My Indo Airlines. Pada tahap awal, kerja sama dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak, Rabu (20/22019).
Melalui nota tersebut, Angkasa Pura Kargo dan My Indo Airlines akan menyusun skema rencana kerja sama pengembangan bisnis logistik.
Skema rencana kerja sama yang akan disusun meliputi logistik dan rantai pasokan, pengelolaan pergudangan, pemeriksaan keamanan kargo dan pos (regulated agent), pelayanan jasa kargo dan pos lainnya, serta cargo sales agent.
Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, nota kesepahaman ini merupakan langkah awal yang tepat bagi perseroan untuk mencapai target mengelola sebanyak 1 juta ton kargo tahun ini.
“Kami memproyeksikan bisnis kargo akan semakin tumbuh seiring dengan booming e-commerce dan digital marketplace. Karena itu, AP II menangkap peluang ini dan fokus pada e-commerce cargo,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini adalah momentum bagi AP II untuk mulai menggandeng pemain besar di industri kargo nasional dan global.
Dia menilai, AP II juga harus memiliki infrastruktur industri, baik itu hard infrastructure dan soft infrastructure yang menunjang pertumbuhan kargo di bandara-bandara.
“Pada tahun ini untuk hard infrastructure kami mengembangkan area kargo hampir di seluruh bandara, termasuk juga pembangunan proyek cargo village di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dan untuk soft infrastructure kami akan mengembangkan Integrated Cargo Logistic System,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Angkasa Pura Kargo, Denny Fikri mengungkapkan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memberikan dampak positif atas kebutuhan distribusi kargo udara.
“Tingginya pergerakan kargo udara menjadikan cargo freighter sebagai salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan. Sehingga diharapkan kerja sama ini dapat mengakomodir kebutuhan pasar kargo udara nasional secara optimal,” ungkapnya.
Target menangani 1 juta ton kargo udara merupakan program utama dari AP II pada tahun ini. Program ini untuk menghasilkan sumber pendapatan bisnis selain yang berasal dari bisnis inti, yakni bisnis kebandarudaraan.
Sepanjang tahun lalu, AP II menangani 932.107 ton kargo udara, terdiri dari 545.112 ton kargo domestik dan 386.995 ton kargo internasional.
Khusus kargo domestik, realisasi pada 2018 meningkat signifikan hingga 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...