Permintaan Refund Tiket Pesawat & Hotel Meningkat Hingga 10 Kali Lipat

Permintaan pengembalian dana (refund) atas pemesanan layanan di Tiket.com mengalami peningkatan antara tujuh hingga 10 kali lipat dibandingkan hari biasa akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Permintaan refund terbesar di startup penyedia layanan agen perjalanan daring ini dalam bentuk tiket pesawat dan pemesanan hotel.

“Pelanggan yang tadinya ingin staycation atau ada keperluan bisnis, lalu tiba-tiba mereka harus stay di rumah karena pandemi (Covid-19) ini,” kata Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa dalam konferensi pers video, Senin (13/4/2020).

Gaery mengatakan, layanan perusahaan saat ini difokuskan untuk memproses layanan pengembalian dana maupun perubahan jadwal (reschedule) tiket transportasi dan pemesanan hotel. Perusahaan juga telah menyediakan sejumlah fitur pada platform layanannya yang dapat membantu pelanggan dalam melakukan proses tersebut.

Dia mencontohkan, perusahaan memiliki fitur smart schedule dan e-refund sehingga pelanggan bisa melakukan refund atau reschedule tanpa harus menghubungi layanan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga memerinci informasi atau prosedur berbagai maskapai yang mengalami perubahan akibat situasi sulit ini.

Baca Juga:

Tarif Tiket Bakal Naik 2 Kali Lipat, Maskapai: Sangat Dinanti!

Fleksibilitas Kompensasi Tiket AirAsia Diperpanjang hingga Akhir Oktober

“Sekarang bisa diakses lewat aplikasi atau situs web kami, ada satu halaman khusus yang kami agregat terkait semua informasi Covid-19,” sebut Gaery.

Sebelumnya, beberapa pelanggan sempat kecewa karena refund tak dapat diproses dalam bentuk dana tunai, melainkan voucher yang memiliki batas waktu. terkait hal itu, Gaery mengatakan bahwa hal tersebut merupakan prosedur dari penyedia layanan.

Gaery menjelaskan, beberapa maskapai telah menerapkan kebijakan itu secara terpaksa. Maskapai tidak dapat melakukan refund 100% kepada pelanggannya lantaran sebagian uang perusahaan telah digunakan untuk biaya operasional. Misalnya, meski penumpang pesawat hanya tiga orang, maskapai tetap harus beroperasi.

“Tidak semua maskapai menerapkannya. Ada beberapa yang aman masih bisa refund, tetapi beberapa mengubah kebijakannya,” imbuhnya.

Namun demikian, Gaery mengklaim beberapa pelanggan puas dengan penggantian voucher saat refund. Pasalnya, mereka tak dikenakan biaya potongan pembatalan seperti yang kerap berlaku saat melakukan refund.