Perempuan Berdaya Lewat Berkah Olahan Bawang Merah

IndoAviation – Bawang merah ternyata bukan hanya pangan biasa, yang hanya menjadi bumbu masakan, bahan makanan, atau obat tradisional di rumah-rumah. Dengan inovasi, bawang merah mampu membangkitkan ekonomi suatu daerah dan memicu para perempuan lebih berdaya.

Ini pengalaman Siti Khodijah, pemilik usaha kecil menengah (UKM) Mbok Berkah. Berlimpahnya produk pertanian bawang merah di kampungnya; Desa Pesantunan, Kabupaten Brebes, memunculkan inisiatifnya untuk membuat olahan bawang goreng kemasan.

Waktu itu, desanya menjadi salah satu daerah termiskin se-Jawa Tengah. Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga 2017, Siti tergerak membantu menciptakan peluang kerja bagi perempuan di desanya. Tidak hanya sebagai buruh butik bawang merah.

Ikhtiar Siti berbuah manis. Produk olahan bawang merah merek Mbok Berkah banyak dilirik. Minat tinggi dari masyarakat menjadika UKM ini berkembang pesat. Termasuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi perempuan di desa tersebut.

Perlahan tapi pasti, olahan bawang merah Mbok Berkah mendapat permintaan dari berbagai kalangan. Termasuk menerima pesanan dari kampus swasta di Jakarta Selatan dengan jumlah tidak sedikit.

“Perkembangannya alhamdulillah cukup baik. Tahun ini kami berupaya untuk bangkit setelah sempat terdampak pandemi. Kami pernah mendapat order-an dari Universitas Trilogi untuk acara wisuda dalam jumlah order-an yang luar biasa,” kata Siti di Singapura, Senin (3/4/2023).

Bukan hanya Siti, ada Rita Nurokhmi, yang juga merasakan betul gurihnya bisnis olahan bawang merah. Dia membuka UKM berupa bawang goreng aneka jenis pada 2019. Tak disangka, langkah kecilnya menjadi berkah untuk keluarga.

Usaha Rita dilatarbelakangi oleh anjloknya harga bawang merah di tingkat petani pada saat itu. Kondisi ini membuat keluarganya, yang merupakan petani bawang merah, merugi.

Rita bertekad membuat produk bawang goreng, yang diberi merek Rita Bawang Goreng. Selain bawang merah, olahannya juga menggunakan bawang putih. Produknya kemudian dijual di media sosial, juga pasar tradisional.

“Saya tidak pernah menyerah pada saat itu. Saya posting jualan saya di facebook tahun 2020. Alhamdulilah, saya mempunyai reseller banyak dan alhamdulilah sampai sekarang masih berlangsung,” ungkap Rita.

Staf Khusus III Kementerian BUMN, Arya Sinulingga tengah berkunjung ke Singapore Expo, Senin (3/4/2023). Foto: Dokumen BNI

Lama bergelut dengan usahanya, Rita dan Siti kini mulai menatap pasar ekspor untuk memperluas usahanya. Keduanya mendapat fasilitas dari BNI melalui BNI Xpora untuk menghadiri Singapore Expo 2023 dan bertemu dengan calon mitra luar negeri.

Siti mengaku, kesempatan tersebut sangat luar biasa bagi bisnisnya, bahkan di luar dugaannya. Dia pun berupaya memanfaatkan Singapore Expo 2023 untuk memperluas jangkauan pasar produknya.

“Rasanya campur aduk, tapi lebih banyak bahagianya. Dengan support BNI, kami bisa mengikuti Singapore Expo ini. Saya merasa amat terbantu untuk memasarkan produk saya. Semoga dengan ikut sertanya produk saya ini menjadi pintu peluang besar agar produk saya bisa dikenal sampai penjuru dunia,” tuturnya.

Begitupun Rita, yang sempat kaget ketika diberi kabar untuk mengikuti pameran di Singapura. Ajang tersebut, kata dia, bisa memberi kesempatan baginya untuk bertemu kembali dengan pelanggannya yang berasal dari Singapura.

Dalam beberapa tahun terakhir, produksi Rita Bawang Goreng memang telah memulai ekspor. Pengusaha Singapura memanfaatkan ceruk bisnis tersebut dengan mengemas kembali produk tersebut dan memasarkannya ke seantero Negeri Singa.