IndoAviation – Menghadapi arus mudik Lebaran 2023 dengan transportasi laut, yang diperkirakan bakal lebih banyak dari tahun sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan berperan aktif dalam mempersiapkannya.
“Perlu disiapkan perencanaan yang baik dalam mengelola traffic management, sehingga bisa dihindari terjadinya penumpukan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran nanti,” kata Capt. Antoni Arif Priadi, Pelaksana Harian Direktur Jendral Perhubungan Laut.
Capt. Antoni membuka rapat koordinasi antarpetugas, instansi terkait, penyedia jasa, dan asosiasi, yang terlibat langsung dalam Penyelengaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 (1444 H) di Jakarta, Selasa (28/3/2023).

“Peran aktif Ditjen Hubla adalah dalam menjamin keamanan dan keselamatan, juga kesehatan penumpang, awak kapal, serta petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Capt. Antoni.
Untuk itu, kata Capt. Antoni, seluruh armada kapal harus dalam keadaan laiklaut. “Diinstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala KSOP Khusus Batam, Kepala KSOP Kelas I s/d IV, dan Kepala UPP Kelas I s/d III, untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang beropersi di wilayah kerjanya,” ucapnya.
Ditegaskannya pula, “Keamanan dan keselamatan kapal adalah hal yang utama dalam moda transportasi, yang harus selalu diperhatikan dan diprioritaskan!”
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubla, terminal penumpang, dan operator kapal diminta agar membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 (1444 H) di wilayah kerja masing-masing dengan melibatkan instansi dan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan. Lantas melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.
Capt. Antoni juga memerintahkan agar meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Termasuk juga dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca kepada masyarakat maritim dalam mewaspadai terjadinya cuaca buruk.
“Saya juga meminta agar setiap daerah mengoptimalkan potensi armada kapalnya, terutama di ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik. Ini antisipasi untuk mengurangi penumpukan penumpang,” tutur Capt. Antoni.
Perusahaan pelayaran diwajibkan memperbarui informasi terkini jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal, baik di pelabuhan maupun melalui media sosial. Diminta pula untuk menjual tiket secara online sejak jauh-jauh hari.
“Seluruh kepala kantor agar melakukan pengawasan terhadap pengendalian kapasitas penumpang di atas kapal. Dispensasi diberikan dengan memperhatikan aspek keselamatan, yang disampaikan oleh operator sebelum masa pemantauan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Angkutan Laut dan Lalu Lintas, Capt. Hendri Ginting mengatakan, “Rapat koordinasi diadakan untuk menyamakan pandangan dan persepsi seluruh pihak terkait. Juga untuk mengintegrasikan rencana operasi pemantauan dan menyiapkan langkah-langkah persiapan serta antisipasi dalam pelaksanaan pemantauan dan pengendalian transportasi laut selama angkutan Lebatan 2023.”