Penumpang Merosot Terus, Garuda Indonesia Tutup Layanan di Kertajati

737-800ng

Jumlah penumpang yang terus menurun menjadi sebab maskapai Garuda Indonesia menutup layanan penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

Sebelumnya, maskapai plat merah ini hanya membuka satu penerbangan harian di bandara ini.

“Memang kita sejak Agustus 2019 sudah enggak terbang. Jadi Kertajati itu satu-rutenya ya, Denpasar-Kertajati,” ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, seperti dikutip Kompas.com, Jum’at (20/9/2019).

Ikhsan mengakui, alasan manajemen Garuda Indonesia akhirnya menutup penerbangan di Kertajati karena tingkat keterisian penumpang atau load factor yang terus menurun.

Selain itu, ada kemungkinan minat penumpang ketika mau ke Bandung harus lewat Jakarta atau Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

“Nah, awalnya tingkat keterisian penumpangnya bagus, cuma lama-lama turun,” akunya.

Dia menjelaskan, kemungkinan besar penumpang masih lebih nyaman terbang ke Bandara Soekarno-Hatta dibandingkan langsung ke Kertajati, ketika ingin ke Bandung atau Jawa Barat. Apalagi, selama ini ada 12 penerbangan Garuda Indonesia melayani Denpasar-Jakarta.

“Garuda terbang Denpasar-Jakarta itu kan banyak. Kemungkinan penumpangnya beralih lewat Jakarta, terus ke Bandung lewat kereta atau bus. Karena mungkin mereka mikirnya lebih nyaman lewat Cengkareng,” jelasnya.

Ia menambahkan, alasan lain menutup rute ini karena pertimbangan biaya operasional yang dianggap tidak sebanding dengan tingkat load faktor. Namun demikian, kebijakan ini masih bersifat sementara.

“Jadi memang alasan komersiallah,” tandas Ikhsan.