Pensil Warna dalam Warna Goenawan Mohamad

Lebih dari 30 gambar karya Goenawan Mohamad (GM) dipamerkan di butik Faber-Castell Plaza Senayan, Jakarta. Pameran bertajuk “Warna” ini menampilkan warna-warna dari pensil-pensil warna yang coba diungkap oleh sang seniman lintas zaman ini.

“Warna punya petualangannya sendiri. Ia tak sekadar mengulang apa yang tampak oleh seorang perupa di dunia benda-benda. Ia bahkan tak selamanya mengikuti apa yang dikehendaki sang seniman,” begitu pesan GM pada pembukaan pameran pada Rabu (30/5/2018) malam.

Kata GM pula, “Dalam karya cat air, sering warna merah mengikuti alur dan pencampurannya sendiri. Seakan-akan hidup, bergerak, dari tangan perupa, dalam kebasahan, ke atas kertas. Tiap desain mengelak, tiap maksud tentatif.”

Gambar-gambar tersebut digoreskan GM dengan pensil-pensil warna dari Faber-Castell. “Seniman mempunyai pelbagai kemungkinan dengan pelagai nilai warna dan nuansa. Mendapatkan stimuli dari sana dan dengan itu memroduksi apa saja yang terpapar di kanvas dan kertas. Peluang itu mengasyikkan, terutama dengan bantuan teknologi dan peralatan, seperti yang saya manfaatkan dari pensil-pensil Faber-Castell dalam pameran ini,” tutur GM.

GM menghadirkan karyanya menggunakan produk Art & Graphic dari Faber-Castell. Menurut Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, Yandramin Halim, sebagai produsen alat tulis gambar sejak tahun 1761, Faber-Castell memang memperkenalkan manfaat menyeluruh kegiatan menggambar.

“Bukan cuma untuk anak-anak dan remaja, kegiatan menggambar ini juga bagi orang dewasa bahkan manula,” ujarnya, karena kegiatan menggambar bukan hanya untuk menyalurkan luapan emosi dan perasaan. Kata dia, menggambar juga untuk komunikasi di luar bahasa, memupuk kreativitas, latihan konsentrasi, bahkan untuk relaksasi dan mempertahankan ketajaman pikiran di usia tua.

Mengenai pameran yang akan digelar sampai dengan 20 Juni 2018 tersebut, Yandramin mengatakan, “Aktifnya GM di dunia lukis menjadi tambahan kekuatan bagi dunia lukis Indonesia. Mengamati lukisan-lukisannya bisa menjadi ajang latihan reka pesan tersirat yang ada dalam setiap goresan karyanya.”

Dia pun antusias dengan pameran perdana itu. “Mudah-mudahan bisa menginspirasi penyampaian pesan lewat bahasa universal, juga ikut memopulerkan kegiatan melukis dan mewarnai pada semua usia dan kalangan,” ucapnya.