Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha mengajak Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, yang diikuti para jajaran pengusaha shipping line asal Denmark, Maersk Line, meninjau Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pada saat itu ada aktivitas pengangkutan 2.025 unit mobil oleh Kapal MV Siem Curie dari Singapura, yang akan diangkut ke Batangas/Luzon, Filipina.
Lantas Menhub menawarkan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan pelabuhan tersebut. “Kami tawarkan Maersk Line dan beberapa investor dari sejumlah negara, untuk bekerja sama dengan PT Pelabuhan Patimban International (PPI) yang telah ditunjuk sebagai satu entitas swasta untuk mengembangkan Pelabuhan Patimban. Kita ingin pelabuhan ini berkembang dengan pesat,” ujar Menhub, usai peninjauan itu pada Jumat (16/9/2022).

Menurut Menhub, kerja sama dengan Maersk Line sangat potensial karena merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia. Maersk Line memiliki potensi untuk pengangkutan dari Asia menuju ke Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah.
Dijelaskannya bahwa kinerja Patimban hingga saat ini cukup menggembirakan. “Tahun ini sudah berjalan dan hasilnya di atas apa yang kita rencanakan. Tadinya ditargetkan dapat mengangkut 160.000 unit kendaraan, tapi saat ini sudah mengangkut 200.000 unit kendaraan. Ini menunjukkan Pelabuhan Patimban sangat potensial,” ucapnya.
Lars Bo Larsen menyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia dan terkesan dengan kinerja dari Pelabuhan Patimban. Indonesia nanti disebutnya memiliki pertumbuhan yang sangat kuat, terutama di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Transportasi laut menjadi elemen penting dalam memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan baik dengan pemerintah Indonesia,” katanya.

Pembangunan Pelabuhan Patimban terdiri dari tiga tahap. Tahap 1 terdiri dari dua bagian, yaitu Tahap 1-1 dan Tahap 1-2. Pembangunan tahap 1-1 telah diselesaikan dan saat ini akan dilanjutkan ke pembangunan tahap 1-2, yang akan dimulai Oktober 2022 dan ditargetkan selesai tahun 2025. Target kapasitasnya akan sama dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, yakni 7,5 juta TEUs peti kemas atau kontainer dan 600.000 kendaraan per tahun pada tahun 2027.
Foto: BKIP Kemenhub