Pengamat: Maskapai Asing Cuma Lirik Rute Penerbangan Favorit Turis

Tak semua rute penerbangan di Indonesia diminati maskapai asing. Perusahaan-perusahaan penerbangan luar negeri umumya cuma melirik rute-rute favorit turis, seperti Bali, yang potensial sebagai destinasi wisata. Demikian diungkapkan Pengamat penerbangan, Ziva Narendra.

“Misalnya seperti VietJet Air (maskapai asal Vietnam) kemarin membuka rute penerbangan (dari Ho Chi Minh) ke Denpasar. Tapi apakah Balikpapan, Medan, Makassar menarik?” kata dia dalam diskusi PasFM di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Seperti diketahui, saat ini industri penerbangan diramaikan dengan pro-kontra terhadap wacana pemerintah mengundang maskapai asing mengudara di rute domestik Tanah Air beberapa waktu lalu sebagai salah satu solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Ziva mengatakan, sejatinya persoalan maskapai asing masuk ke Indonesia bukan hanya menyoal memilih rute, tapi juga menimbang beban risiko. Misalnya saja yang berkaitan dengan beban kapital pembiayaan dan komposisi saham.

Dia menjelaskan, dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 disebutkan bahwa perusahaan penerbangan yang akan membuka rute domestik di Indonesia mesti membuka badan usaha dengan kepemilikan saham asing maksimal hanya 49 persen. Menurutnya, banyak pertimbangan yang mesti dikaji, baik oleh perusahaan maupun pemerintah.

Saat ini, bisnis penerbangan di Indonesia hanya dikuasai oleh dua grup maskapai, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia. Kondisi tersebut ditengarai dapat menimbulkan praktik duopoli atau kesepakatan antar-dua perusahaan untuk mengatur harga.