Pengalaman Asyik Tur Demo

Assalamualaikum semua …

Dua hari lalu (23/8/2018), saya diajak Bell Helicopter mencoba terbang dengan helikopter Bell 505 Jet Ranger X. “Kami ingin mengajak teman-teman media merasakan terbang dengan Bell 505,” kata Eugene Tan, Senior Communications Strategist Bell Helicopter Asia Pacific di lounge Premiair Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Bersama rekan dari Kompas.com, saya mendapat kesempatan menikmati “media flight” helikopter lima kursi itu. Sebelas bulan lalu, tepatnya 25 September 2017, saya pernah pula diajak terbang naik helikopter Bell 429.

Setelah duduk aman, Bell 505 Jet Ranger X naik 1-2 meter dari apron Halim. Pilot heli ini Carl Bertrand, Senior Test Pilot Specialist Certification Delegate dari FAA, helinya pun berregistrasi FAA, N505LD. Dua minggu sejak 21 Agustus 2018, tur demo ini akan berlangsung di Jakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, dan Bali.

Setelah berputar, heli tak langsung terbang, tapi menunggu pesawat Batik Air mendarat lebih dulu. “Penerbangan di sini cukup padat,” kata Carl. Apalagi waktu itu ada pula latihan pesawat-pesawat TNI AU. Sekitar tiga menit menunggu, akhirnya kami terbang.

Di samping kanan Carl, duduk peminat dari Flybest Flight Academy. Carl pun menjelaskan beberapa fungsi avionik glass cockpit yang canggih. Selama terbang, suara mesin heli yang cukup senyap memberi ketenangan dalam menikmati kawasan Halim dari ketinggian. Cuma 10 menit terbang, tapi mengasyikkan.

Menyenangkan mengikuti tur demonstrasi helikopter ataupun pesawat baru yang akan dipasarkan di Indonesia. Namun sejak kecelakaan tur demo pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) di Gunung Salak pada 9 Mei 2012, nyaris tidak ada lagi aktivitas tersebut.

Saya beberapa kali mengikuti tur demo terbang, bahkan tahun 1990-an cukup kerap. Selain terbang dengan Concorde, satu lagi yang berkesan, yaitu diajak naik pesawat Airbus A340 dari pabrikannya. Tahun 1995 itu, pesawat tersebut ditawarkan pada Garuda Indonesia dan dirutnya Wage Mulyono beserta Tommy Suharto menjadi tamu kehormatan.

Pesawat wide body itu terbang dari Jakarta ke Bali. Mendarat dan masuk ke gedung VIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, beberapa saat kemudian pesawat pun balik lagi ke Jakarta.

PR Airbus waktu itu, Sean Lee, menjelaskan tentang A340 dengan ramah. Saya sungguh terkesan, sehingga ketika tahun 2015 bertemu lagi di pusat simulator pesawat Lion Air Group, saya sempat menyapanya.

“Wow, itu 20 tahun lalu. Anda masih mengenal saya? Dulu saya handsome ya,” kata Sean sambil tersenyum. Saya terkesan karena begitulah sikap seorang public relation yang baik. Saya sebagai wartawan pemula bisa mengerti apa yang ingin disampaikannya dengan jelas.

Foto: Reni