Penerbangan Terlama di Dunia akan Digelar Qantas Setelah Finansial Kuat

Rencana Qantas Airways untuk memesan pesawat yang mampu melakukan penerbangan non-stop komersial terlama di dunia dari Sydney ke London akan diaktifkan kembali setelah maskapai ini mendapatkan lagi kekuatan finansialnya. Hal tersebut diungkapkan pihak perusahaan hari ini, Jum’at, 5 Juni 2020.

“Ketika kita merasa nyaman dalam melakukannya dan memiliki kekuatan finansial untuk melakukannya, kita akan melakukannya (rute penerbangan terlama),” kata CEO Qantas, Alan Joyce, seperti dikutip dari Reuters.

Sebelum pandemi Covid-19, maskapai asal Australia ini merencanakan memesan hingga 12 pesawat Airbus SE A350-1000 pada tahun ini untuk dioperasionalkan pada penerbangan rute Sydney-London dan Sydney-New York pada 2023.

Sejak virus itu mewabah secara global, Qantas menghentikan semua penerbangan internasional, terkecuali carter repatriasi pemerintah dan penerbangan kargo.

Baca Juga:

Malindo Air Raih Sertifikasi Audit Keselamatan Operasional dari IATA

APLOG Luncurkan Layanan Kargo Udara, Ini Daftar Rutenya

Sehari sebelumnya Qantas menyebutkan bahwa kapasitas domestik akan menjadi 15% dari tingkat normal pada akhir bulan, dengan potensi naik menjadi 40% dari normal pada Juli jika pembatasan perbatasan negara dilonggarkan.

Joyce mengatakan, prospek perjalanan internasional belum bisa diprediksi dengan pasti dan akan tergantung pada negara-negara yang terdampak COVID-19. Australia, yang memiliki sedikit kasus Covid-19, telah melarang warganya dari hampir semua perjalanan keluar negeri.

Joyce mengatakan bahwa hal itu kemungkinan akan meningkatkan permintaan untuk liburan di tujuan domestik seperti Cairns dan Broome, dan Qantas akan menawarkan tarif yang rendah.