Penerbangan internasional di bandara-bandara PT Angkasa Pura (AP) II memasuki periode pemulihan. “Tren pemulihan penerbangan internasional dimulai pada awal 2022, sementara rute domestik periode pemulihannya sejak kuartal keempat tahun 2021,” kata Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur AP II dalam siaran pers awal Oktober 2022.
Pada periode Januari-Agustus 2022, jumlah pergerakan penumpang rute internasional di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat 3,84 juta orang atau 99% dari realisasi penumpang rute internasional Januari-Desember 2021 yang 3,87 juta orang. Sementara itu pergerakan pesawat mencapai 321.112 penerbangan atau 43% dari tahun 2019 yang 738.896 penerbangan.
“Pemulihan penerbangan internasional sejalan dengan dibukanya kembali secara bertahap sejumlah bandara AP II sebagai entry point (pintu masuk) perjalanan luar negeri oleh regulator,” jelas Awaluddin.

Kementerian Perhubungan menerbitkan Surat Edaran Nomor 88/2022, yang di antaranya mengatur mengenai ketentuan pintu masuk (entry point) perjalanan luar negeri. Dari 15 bandara yang ditetapkan sebagai entry point, enam bandara dikelola AP II. Yakni Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Bandara Kualanamu (Sumatera Utara), Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Minangkabau (Sumatera Barat), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Riau), dan Bandara Kertajati (Jawa Barat).
Bandara Kualanamu ditetapkan sebagai entry point mulai 6 April 2022 melalui SE Kemenhub Nomor 42/2022. Sejak itu, rute internasional bertahap dibuka, yakni dari dan ke Malaysia, Singapura, juga Arab Saudi.
“Rute internasional di Bandara Kualanamu untuk mendukung ibadah umroh, pariwisata, dan perjalanan bisnis. Kualanamu telah menjadi hub internasional penerbangan umroh dengan jemaah umroh dari kota-kota di Sumatera, yang akan berangkat ke Jeddah menggunakan Lion Air. Akhir tahun ini, rencananya ada penerbangan dari dan ke India,” tutur Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai. AP Aviasi merupakan anak usaha AP II yang mengelola Bandara Kualanamu.
Bandara lainnya adalah Bandara Sultan Syarif Kasim II, yang memiliki rute internasional dengan rute Pekanbaru-Melaka (Malaysia). Penerbangan untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Riau ini diterbangi oleh Batik Air dan dibuka pada 12 September 2022.
Demikian dengan Bandara Minangkabau di Padang, yang mulai melayani penerbangan internasional dari dan ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan AirAsia pada 1 Oktober 2022. Bandara Iskandar Muda juga mulai melayani penerbangan internasional pada 3 Oktober 2022 ke kota di Malaysia.
Sementara itu, Bandara Kertajati membuka penerbangan dari dan ke Jeddah di Arab Saudi untuk perjalanan umroh mulai November 2022. Katanya, Kertajati akan menjadi pionir dalam menghadirkan layanan penerbangan umroh berkelas dunia.
Pada kesempatan lain, EGM Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi menyampaikan, penerbangan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2020-2021 didominasi penerbangan repatriasi, perjalanan mendesak, dan terkait penanganan covid-19. “Pada tahun ini, rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta masih untuk penerbangan repatriasi, kepulangan WNI, dan penanganan covid-19, tapi mulai ada perjalanan wisata dan bisnis,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa Bandara Soekarno-Hatta memastikan kelancaran penerbangan internasional dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. “Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara yang selalu dibuka untuk penerbangan internasional di tengah pandemi,” ucapnya.
Jumlah pergerakan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari-Agustus 2022 tercatat 3,56 juta orang. Sepanjang semester pertama tahun 2022, ada sekitar 100 rute internasional dari Bandara Soekarno-Hatta, yang didominasi penerbangan repatriasi dan terkait penanganan covid-19. Terdiri dari 28 rute penerbangan dari dan ke Asia Tenggara, 17 rute dari dan ke Asia Timur, delapan rute dari dan ke Timur Tengah, sembilan rute dari dan ke Eropa, 13 rute dari dan ke Asia Selatan, juga terdapat penerbangan dari dan ke Amerika Selatan dan Afrika.
Melihat tren demikian, Awaluddin mengatakan, “AP II bersama pemangku kepentingan terkait memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkuat konektivitas internasional untuk mendorong pemulihan pariwisata dan perekonomian.”
Foto: AP II