Penerbangan di Papua Perlu Evaluasi dan Disiplin Patuhi Aturan

Dari data dan laporan penerbangan akhir-akhir ini di wilayah Papua diperlukan evaluasi terkait kendala operasional untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Isu yang tidak kalah penting lagi adalah terkait keamanan.

“Keselamatan dan keamanan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 3S+1C (safety security service and compliance) menjadi acuan bahwa keamanan merupakan hal penting dan harus berjalan beriringan dengan keselamatan penerbangan,” ujarnya Nur Isnin Istiartono, Plt Dirjen Perhubungan Udara dalam siaran pers, Rabu (6/7/2022).

Untuk meningkatkan keselamatan penerbangan itu, terutama dalam hal safety awareness di wilayah Papua,  Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menggelar Forum Group Discussion (FGD). Temanya adalah “Peningkatan Keselamatan Penerbangan di Papua”, di Jayapura pada Selasa (5/7/2022).

FGD dihadiri oleh para operator bandara, maskapai penerbangan, pengelola ground support equipment (GSE), pengelola maintenance repair overhaul (MRO), Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), dan  BMKG. Ajang diskusi dan interaksi antara regulator dan operator penerbangan itu untuk memahami dinamika dan permasalahan di lapangan agar memperoleh solusi yang aplikatif.

Nur Isnin meminta seluruh pihak terkait penerbangan agar patuh dan disiplin serta konsisten terhadap aturan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan sudah disepakati. “Keselamatan penerbangan adalah tanggung jawab semua pihak,” ujarnya.

Menurut Nur Isnin, Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan berbagai upaya, untuk terus menjaga dan meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. Upaya yang dilakukan adalah inspeksi, surveillance, audit, juga ramp check.

“FGD ini diharapkan dapat menambah sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangandemi mewujudkan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman,” kata Nur Isnin.

Foto: Indoaviation