IndoAviation – Lebaran 2023 sudah di depan mata. Penyelenggara transportasi, baik moda darat, kereta api, laut, maupun moda udara, bahkan penyedia pariwisata, siap-siap menghadapinya.
“Transportasi dan pariwisata itu jadi yang hit pada periode Lebaran tahun ini. Ini Lebaran pertama tanpa pembatasan akibat pandemi. Tak heran jika diprediksi bakal ada kenaikan 45% yang bepergian atau sekitar 135 juta orang di Indonesia,” ujar Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Lebaran 2023 ini, kata Maya, menjadi katalis untuk kebangkitan pariwisata Indonesia, termasuk juga transportasi udara atau penerbangan. “Kita harus bangkit untuk pemulihan ekonomi melalui berbagai sektor, khususnya transportasi dan pariwisata,” ucapnya.
Member atau anggota PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) pun melakukan berbagai strategi untuk menghadapi lonjakan masyakat yang bepergian. Sebut PT Angkasa Pura (AP) I, yang akan melakukan fleksibilitas dalam operasional di 15 bandara yang dikelolanya.
“Bandara-bandara AP I disiapkan memiliki fleksibilitas operasional, terutama jam operasi yang bisa 24 jam,” kata Faik Fahmi, Direktur Utama AP I.
Menurut Faik, fleksibilitas operasional ataupun dalam layanan akan diterapkan agar operasional penerbangan berjalan lancar, aman, dan selamat. Untuk layanan lebih baik, AP I juga sudah memiliki data manifest penumpang sehari sebelumnya.
Demikian juga dalam mengantisipasi adanya penerbangan tambahan (extra flight). “Sudah kami terima permintaan extra flight dari 11 maskapai di tujuh bandara AP I, dengan frekuensi 1.387 penerbangan,” ungkap Faik.
Tantangan penerbangan saat ini, ucap Faik, adalah terbatasnya armada pesawat udara. Sekarang ini hanya beroperasi 412 pesawat, lebih sedikit dari tahun 2019 yang berjumlah 650 pesawat udara.
Tentang terbatasnya armada, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin mengatakan, maskapai mengatasinya dengan ditingkatkannya utilitas pesawat udara. “Sekarang ini utilitas pesawat udara itu luar biasa,” ujarnya.
AP II yang mengelola 20 bandara memrediksi akan menerima sekitar 5,3juta pergerakan penumpang pada Lebaran 2023. Sementara AP I dengan 15 bandaranya memrediksi akan ada 4,9juta pergerakan penumpang.
“Jumlah 5,3juta penumpang itu hampir mendekati, bahkan hampir 100% seperti pada Lebarang 2019. Proyeksi ini tumbuh 25%, sementara pergerakan pesawatnya tumbuh 11%,” tutur Awaluddin.
Bandara-bandara AP II juga sudah menerima permintaan extra flight sekitar 1.300 penerbangan pada periode Lebaran 2023. “Bandara Soekarno-Hatta membutuhkan atensi tinggi karena pergerakan penumpang dan pesawatnya sangat tinggi,” katanya.
Untuk itu, AP II sudah membuka Posko Lebaran secara internal lebih awal, yakni 12 April 2023, dari pembukaan posko secara nasional yang diinstruksikan Dirjen Perhubungan Udara, yaitu 14 April 2023 sampai dengan 3 Mei 2023.
AP I dan AP II juga sudah melakukan berbagai antisipasi jika terjadi kondisi yang di luar prediksi (irregularities), seperti kondisi cuaca ekstrem, bencana alam, ataupun hal-hal teknis dalam operasional penerbangan.
“Kita harus janjikan pada pengguna jasa bahwa hal tersebut bisa ditangani dengan baik,” ujar Awaluddin, apalagi terkait infrastruktur dan fasilitas yang disediakan, termasuk layanannya.
Namun, kata Awaluddin juga Faik, kelancaran yang aman, selamat, juga sehat pada arus mudik dan balik Lebaran 2023 tak akan terwujud tanpa koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan terkait operasional penerbangan.
Perkiraannya, pada 19-21 April 2023 bakal menjadi puncak arus mudik moda transportasi udara dan pada 30 April 2023 adalah pucak arus baliknya.
Pada kesempatan itu, hadir pula Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Febrina Intan; Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati; Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati; dan Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Christine Hutabarat.
Pengelola kawasan wisata dan hotel juga sudah mengantisipasi banyaknya warga yang ingin berlibur bertepatan dengan libur Lebaran 2023. Hal ini diungkapkan para dirut perusahaan member InJourney tersebut.