Barang-barang kargo yang akan diangkut pesawat udara diperiksa berlapis dan tanpa kecuali. Di area gudang JAS Airport Services misalnya, sebelum masuk gudang atau diangkut pesawat, seluruh barang diperiksa lagi dengan mesin x-ray dual view. Mesin yang bisa memperlihatkan dua sisi barang yang diperiksa itu mulai dioperasikan JAS pada 27 Juli 2017.
“Seluruh barang yang masuk area cargo handling JAS, walaupun sebelumnya sudah diperiksa oleh Regulated Agent (RA), tetap harus diperiksa lagi. Dengan mesin dual view, pemeriksaan barang bisa lebih cepat,” ujar Subiyono, Deputi Direktur Operasi & Pelayanan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Tbk di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/5/2018). JAS memiliki tiga unit mesin dengan teknologi dual view itu, yang ketiga baru datang 5 Maret 2018.
Sebelum menggunakan mesin tersebut, barang diperiksa dua kali untuk melihat dua sisinya. Sekarang cukup sekali pemeriksaan bisa terlihat dua sisi barang yang sudah dikemas itu. Walaupun begitu, jika terindikasi mencurigakan, barang tetap diperiksa ulang dengan cermat, bahkan dibuka untuk memastikannya.
Pemeriksaan ulang kargo, kata Subiyono, memang dipersyaratkan maskapai penerbangan, khususnya maskapai penerbangan asing yang ditangani JAS. Keselamatan dan keamanan penerbangan sangat diutamakan, terutama jika mengangkut kargo barang-barang berbahaya (dangerous goods) atau yang rentan sebagai penyebab korosi.
“Misalnya yang mengandung air laut, walaupun bukan barang berbahaya, tapi penanganannya harus sesuai persyaratan penerbangan, terutama dalam pengemasannya,” tutur Subiyono. Security program airline memang selalu diikuti sebagai pendukung dalam ground handling.
Akhir-akhir ini, dalam melaksanakan imbauan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terkait dampak ledakan dan antisipasi bom, JAS pun meningkatkan pemeriksaan di area cargo handling dan ground handling. “Kami lakukan pengetatan pengecekan, akses-akses, dan di gate bersama-sama dengan Otoritas Bandara,” ucap Subiyono. JAS juga memeriksa secara detail bawaan yang akan keluar masuk area cargo handling.
Aktivitas di area penanganan kargo JAS pada pertengahan Mei 2018 siang hari terlihat tak terlalu sibuk. Namun kata Subiyono, sebentar lagi menjelang angkutan Lebaran 2018, aktivitas akan makin sibuk, terutama untuk pengiriman ekspor yang meningkat tajam. Disusul kemudian untuk impor barang, yang biasanya akan meningkat justru pasca Lebaran.
Karena itu, dibutuhkan kesiapan personel untuk menangani dan melayani angkutan kargo tersebut. Pihaknya juga akan menerjunkan personel dengan jumlah yanh berlipat-lipat dari biasanya agar angkutan kargo dapat dikirim sesuai target.
“Ya, biasanya menjelang libur Lebaran jumlah kargo meningkat dua hingga tiga kali lipat. Antrean penurunan barang bisa mengular panjang dan TPS (tempat penimbunan sementara) cadangan kami juga akan dibuka untuk pelayanan,” tutur Subiyono, seraya menegaskan, “Kami optimis dapat melayani dengan optimal serta tetap menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan.”