Proyek Pelabuhan Patimban tahap pertama paket 3 berupa pembangunan jembatan penghubung sepanjang sekitar 1 kilometer segera dikerjakan. Kontrak antara Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan WIKA-PP Joint Operation ini ditandatangani di Jakarta, Kamis (13/2/2020).
“Pekerjaan paket 3 itu diharapkan bisa berjalan sesuai jadwal yang ditentukan. Nantinya jembatan ini akan menjadi akses utama yang menghubungkan kawasan terminal kendaraan dan peti kemas dengan kawasan back up area sebagai penunjang pelabuhan,” kata Djoko Sasono, Sekjen Kementerian Perhubungan dalam sambutan Menteri Perhubungan yang dibacakannya dalam acara penandatanganan tersebut.
Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu merupakan proyek strategis nasional. Pembangunannya akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, pelabuhan baru ini direncanakan dapat melayani 3,75 juta peti kemas (Teus) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan akan ditingkatkan menjadi 5,5 juta Teus dan tahap ketiga ditingkatkan lagi hingga 7,5 juta Teus.
“Kita berharap pada tahun 2027, Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dari Indonesia ke luar negeri,” ujar Djoko.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo melaporkan, proyek Pelabuhan Patimban dilaksanakan melalui pendanaan dari Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang melalui JICA Indonesia. Pembangunan tahap pertama meliputi, antara lain, area terminal, breakwater, seawall, dan revetment, serta back up area, jalan akses, dan jembatan penghubung.
“Perkembangan pembangunan kontruksi terminal kendaraan dan peti kemas sejak kontrak 27 Juli 2018 telah mencapai 58,37 persen per tanggal 26 Januari 2020. Pembangunan breakwater, seawall, dan revetment, sejak kontrak 30 November 2018 telah mencapai 25,036 persen per 11 Februari 2020,” tutur Agus.
Tentang pambangunan jembatan penghubung, Agus menjelaskan, tender pekerjaannya dimulai 15 Mei 2019. “Terdapat tiga penawar yang menyampaikan dokumen penawaran. Setelah dilakukan evaluasi, pada 10 Desember 2019 ditetapkan pemenang tender oleh Menteri Perhubungan, yaitu WIKA-PP Joint Operation,” tuturnya.
Nilai kontrak Paket 3 Rp524.140.228.418, yang akan dikerjakan lebih kurang 630 hari. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian struktur, pengaspalan, struktur beton, pekerjaan pendukung, utilitas, dan instalasi pipa air.