Pembangunan Jalur KA Makassar-Parepare Segmen 3 Dikebut

Dengan mempercepat proses pengadaan tanah, Kementerian Perhubungan mulai membangun proyek jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare segmen 3 lintas Barru-Mandai sepanjang 62,95 km.

“Dalam sebulan ini saya sudah berkonsultasi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi dan banyak kemajuan yang berarti. Kita percaya bisa menyelesaikan proyek strategis nasional yang harus dikawal ini dan ternyata bisa dilakukan dengan baik pula. Pembayaran tanah dilakukan win-win solution atau ganti untung untuk masyarakat,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi terkait pengadaan tanah jalur KA Makassar-Pare Pare di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Makassar, Kamis (26/9/2019).

Pada Agustus 2020, KA logistik dan penumpang lintas Tonasa-Garongkong akan beroperasi. “Pada ulang tahun kemerdekaan kita tahun depan (2020), kita akan hadiahkan jalur KA sepanjang 70-80 km dari Tonasa ke Garongkong. Bisa dibayangkan ada kereta logistik, juga penumpang, yang bisa mengangkut semen dari Tonasa ke Garongkong. Sebaliknya, dari Garongkong mengangkut batubara ke Tonasa,” ucap Budi.

Dalam tiga tahun berturut-turut, masyarakat Sulawesi Selatan bakal punya jalur KA. Setelah lintas Tonasa-Garongkong, berikutnya sampai Pangkep dan Bosowa, kemudian sampai Makassar. KA sebagai angkutan masa depan yang ramah lingkungan, kata Budi, bisa lebih mendongkrak perekonomian di Sulawesi dan sekitarnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, setelah proses validasi dari BPN dan review BPKP, hari ini dilakukan penyerahan persetujuan pembayaran tanah warga seluas 13.440 meter persegi untuk mendukung pembangunan jalur KA lintas Barru-Mandai. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan melaksanakan tahap konstruksi.

Pembangunan Proyek KA Makassar-Parepare sepanjang 144 km dengan lintasan Makassar-Maros- Pangkep-Barru-Parepare merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur KA Trans Sulawesi. Jalur ini menghubungkan Kota Manado ke Kota Makassar sepanjang kurang lebih 1.513 km.

Berdasarkan Perpres Nomor 58 Tahun 2017, pembangunan jalur KA tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Melalui Peraturan Menko Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015, proyek ini juga masuk dalam Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP).

Jalur KA lintas Makassar-Parepare bakal terhubung dengan sentra ekonomi serta terintegrasi dengan Bandara Internasional Hasanuddin di Maros dan Pelabuhan Garongkong di Barru. Pengoperasian KA jalur ini rencananya akan melayani angkutan penumpang dan barang agar menumbuhkan stimulus ekonomi bagi kawasan timur Indonesia.

Pada tahun 2019, pembangunan jalur KA Makassar-Parere segmen 2 lintas Barru-Palanro sepanjang kurang lebih 40 km sudah diselesaikan. Begitu juga pembangunan lima stasiun baru, yaitu Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Barru, Stasiun Takalasi, Stasiun Mangkoso, Stasiun Palanro.

Ilustrasi: Wikipedia