Pelancong Bisnis Gratis Ubah Jadwal Penerbangan dengan Jetstar FlexiBiz
Di Asia sedang tumbuh pelancong bisnis yang membutuhkan penerbangan dengan fleksibilitas tinggi, seperti dapat mengubah jadwal keberangkatan tanpa biaya mahal bahkan gratis. Begitu juga dengan pelancong bisnis di Indonesia yang sering bepergian Jakarta-Singapura, salah satunya. Maka Jetstar yang terbang lima kali per hari Singapura-Jakarta pun memperkenalkan Paket Jetstar FlexiBiz.
“Jetstar menjawab kebutuhan untuk segmen pelancong bisnis di Asia. Mereka ingin mengurangi biaya perjalanan, tapi tetap mendapatkan fleksibilitas dengan harga terjangkau,” ujar Francis Loi, Head of Commercial for Jetstar Asia pada acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Paket Jetstar FlexiBiz, kata Francis, dapat memudahkan perjalanan bisnis bagi para pelancong bisnis hemat di Asia. “Dengan FlexiBiz, Anda gratis menjadwal ulang penerbangan pada hari yang sama sampai check-in ditutup. Bagasi jinjing juga bisa sampai 10 kg dari yang biasanya 7 kg. Bisa memilih kursi di baris depan atau kursi standar tanpa biaya juga. Jika membatalkan penerbangan akan mendapatkan voucher kredit Jetstar yang berlaku enam bulan sejak tanggal berlaku tiket. Bahkan bisa dipindahnamakan,” tutur Francis.
Menurut Francis, lebih dari 50% pelanggan Jetstar adalah pelancong bisnis pada jadwal penerbangan yang sibuk dari Singapura ke Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, Yangoon, dan Hong Kong. Karena itu, Jetstar ingin menumbuhkan segmen ini dengan menawarkan paket yang telah disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
“Kami terus meninjau bisnis kami untuk menemukan cara inovatif untuk menarik berbagai segmen dengan tetap menawarkan biaya yang terjangkau,” ucap Francis. Di samping itu, ia juga mengatakan, untuk memenuhi permintaan pada libur Lebaran, Jetstar pun menambah 21 penerbangan dari Singapura ke Pekanbaru, Palembang, Medan, dan Surabaya.
Sebelumnya, Regional Communications Jetstar Group, Kate Lonsdale memaparkan, Jetstar Group yang memiliki lima maskapai penerbangan, sejak berdiri pada Desember 2004 sudah menerbangkan sekitar 250 juta penumpang. Kelima Jetstar itu adalah Jetstar Australia dan Jetstar Asia (Singapura), keduanya mulai beroperasi tahun 2004, juga Jetstar Pacific (Vietnam) tahun 2008, Jetstar New Zealand (2009), dan Jetstar Japan (2012).
Armada keseluruhannya 133 pesawat dengan jenis Airbus A320 dan A321, serta Boeing 787 Dreamliner, juga pesawat propeller Bombardier Q300 yang dioperasikan Jetstar New Zealand. Saat ini Jetstar sudah terbang ke 85 destinasi di Asia Pasifik dan memiliki 30 codeshare dengan berbagai airline, seperti Emirates, KLM, dan United Airlines.
“Jetstar nemiliki lebih dari 500 penerbangan per hari saat ini,” ujar Kate, yang juga menyatakan rasa senangnya bisa datang ke Indonesia dan ikut berbuka puasa bersama rekan jurnalis. Dia memang baru pertama kali ke Indonesia dan baru dua bulan bergabung bersama Jetstar.
Related Post
More Stories
ASDP Prediksi Raih Laba Rp541Miliar Tahun 2022
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022. Setelah berhasil mengantongi laba...
KNKT: Pelayaran Kapal Ikan Harus Segera Dibenahi, Cegah Kebakaran Kapal di Pelabuhan Perikanan
Ada 483 insiden kecelakaan kapal perikanan Indonesia pada kurun waktu 2018-2021. Demikian yang tercatat di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)....
Garuda Mulai Mengembalikan Pesawat Bombardier CRJ-1000
Secara bertahap, Garuda Indonesia mulai mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000, yang pernah dioperasikannya sejak tahun 2013. Hal ini merupakan bagian dari...
NC212i PTDI Terbang Ferry, Dipesan Thailand untuk Jadi Pesawat Rainmaking
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA)....
AirNav Optimalkan Potensi Anak Muda Milenial sebagai Unggulan Pemberdayaan SDM
AirNav Indonesia memiliki mayoritas sumber daya manusia (SDM) berusia milenial. Agar potensi anak muda yang luar biasa ini lebih terekspos...
Usung New Smart Metropolis IKN, Menkominfo Jajaki Penerapan Teknologi Qualcomm
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjajaki penerapan teknologi Qualcomm, baik untuk smart new capital city di ibu...