Jelang pengoperasian perdana, progres pekerjaan pembangunan Terminal Penumpang Bandara Internasional Yogyakarta baru mencapai 20 persen. Sementara kemajuan pembangunan landasan pacu (runway) bandara telah rampung 100 persen.
“Sudah selesai kira-kira 20 persen untuk terminal penumpangnya. Tetapi runway praktis sudah kita selesaikan 100 persen, bahkan dengan suatu kualifikasi yang mungkin paling baik di indonesia,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi usai meninjau langsung proyek pembangunan BIY di Kabupaten Kulonprogo bersama Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rabu (24/4/2019) siang.
Dijelaskan Budi, rencananya tidak lama lagi BIY akan beroperasi melayani penerbangan internasional dan sebagian penerbangan domestik dari dan ke Yogyakarta. Penerbangan domestik yang dipindahkan khusus rute di luar Jawa dan akan dilakukan secara bertahap.
“Biasanya bulan puasa, Lebaran di Jogja ini ramai sekali. Direncanakan ada sebagian penerbangan yang ada di Bandara Adisutjipto pindah ke sini. Ya kalau bisa 50 take off-landing, berarti 25% pindah ke sini,” terangnya.
Budi berharap, beroperasi BIY akan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Yogyakarta. Terlebih lagi, menurutnya sektor pariwisata di Yogyakarta saat ini sudah baik dan sama dengan Bali.
Soal integrasi antarmoda, dijelaskan Budi bahwa pemerintah telah mempersiapkan sejumlah alternatif moda angkutan umum bagi masyarakat yang akan menuju BIY seperti kereta api dan Bus Damri yang akan melayani dari Terminal Giwangan.
Sesuai rencana pembangunan, sisi darat bandara baru ini akan memiliki terminal seluas 210.000 m2 dengan kapasitas penumpang sebanyak 14 juta penumpang per tahun.
Sementara sisi udara, bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter dan 23 parking stand seluas 159.140 m2. Bandara ini juga akan dilengkapi 10 unit garbarata.