Operasionalkan BRT di Tahun 2020, Kemenhub Siapkan Skema Buy the Service

Dari hasil diskusi dengan beberapa pakar transportasi, skema Buy the Service akan diterapkan Kementerian Perhubungan untuk mengoperasionalkan Bus Rapid Trans (BRT) pada tahun 2020.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Rabu (26/6/2019) pagi di kantor Kementerian Perhubungan.

“Buy the Service ini dibantu juga oleh beberapa pakar dari negara-negara yang sudah berpengalaman dan akan diuji coba tahun 2020 mendatang di 3 kota besar,” kata Budi.

Skema Buy the Service merupakan sistem pembelian layanan oleh pemerintah kepada pihak swasta untuk mengoperasikan angkutan dan merupakan bagian dari Bus Rapid Trans (BRT).

“Skema ini akan di uji coba pada tahun 2020. Berikutnya kalau sistem ini sudah jadi maka akan dianggarkan di tahun depan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pemerintah hanya memberi layanan saja, namun yang mengoperasikannya swasta.

“Ini tidak mengenai untung rugi, tetapi bentuk bagaimana pemerintah hadir ke dalam masyarakat,” tambahnya.

Seperti diketahui, Ditjen Perhubungan Darat berencana menghadirkan sistem layanan transportasi massal O-Bahn. Moda transportasi ini merupakan busway berpemandu yang memadukan konsep BRT dan LRT dalam satu jalur yang sama.

Sistem ini pertama kali diterapkan di Kota Essen, Jerman. Beberapa contoh kota lainnya yang telah menerapkan sistem O-Bahn (guided bus) antara lain: Mannheim (Jerman); Birmingham dan Cambridge (Inggris); Adelaide (Australia); dan Nagoya (Jepang).

Wacana O-Bahn merupakan upaya mencari alternatif angkutan massal, khususnya di kota besar.