Ngurah Rai Kehilangan 6.800 Penumpang Cina Per Hari, AP 1 Rugi Rp48M

Setiap harinya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali terdapat 35 penerbangan menuju Cina yang dibatalkan. Diperkirakan potensi kehilangan peluang penumpang dari penerbangan tersebut sekitar 6.800 orang.

“Pada saat awal kejadian virus Corona ini, ada kebijakan untuk menghentikan penerbangan dari Cina dan dampak terhadap bandara kita di Bali paling tidak ada sekitar 35 penerbangan per hari yang di-cancel, yang berasal dari 22 kota di Cina termasuk Wuhan. Dari 35 penerbangan per hari ini, ada sekitar 6.800 penumpang per hari yang dari Cina,” terang Direktur Utama Angkasa Pura I (AP 1), Faik Fahmi di Jakarta, Jum’at (6/3/2020) siang.

Dari total 15 bandara yang dikelola AP 1, Faik menegaskan bahwa Bandara Ngurah Rai yang paling terdampak wabah virus mematikan tersebut.

“Dengan adanya virus Corona ini, yang paling berdampak adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali,” tegasnya.

Faik mengungkapkan, dari segi finansial, dampak pembatalan 35 penerbangan per hari diperkirakan menyumbang potensi kehilangan peluang sebesar Rp48miliar.

Baca Juga:

Kemenlu Larang Pelancong dari Korsel, Garuda Tetap Layani Penerbangan

Mulai Hari Ini Korean Air Setop Penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta

“Dampaknya tentu saja cukup signifikan dan kita sudah menghitung dampak secara finansial. Loss opportunity pendapatan kita dari 35 penerbangan per hari di Bali yang di-cancel dari Cina sekitar Rp48miliar. Itu hanya dari sisi penerbangan,” tandasnya.

Sebelumnya, menyusul peningkatan skala epidemik virus corona dan status darurat global yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta adanya arahan Presiden RI dalam rapat terbatas hari ini (Ahad, 2/2/2020), Kementerian Perhubungan memutuskan maskapai perlu melakukan penundaan penerbangan ke dan dari seluruh destinasi di daratan Cina.

Penundaan berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB. Kebijakan ini akan diberlakukan hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Lima maskapai asal China pun melakukan pembatalan penerbangan sejak 5 Februari lalu, yakni Air China, China Airlines, China Southern, China Eastern dan Xiamen Airlines.