PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan satu NC212i, yang dipesan Thailand untuk dioperasikan Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA). Pesawat diberangkatkan dari Hanggar Delivery Center PTDI di Bandung pada 1 Agustus 2022 menuju Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, dan akan tiba pada 3 Agustus 2022.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PTDI, Wildan Arief meninjau persiapan dan melepas ferry flight NC212i itu. “NC212i ini secara spesifikasi punya kapabilitas yang sangat beragam. Yang kita deliver hari ini adalah konfigurasi troop transport dan bisa dimodifikasi untuk rainmaking. Kemampuannya sangat ideal untuk kondisi geografis Thailand,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/8/2022).

Pesawat NC212i dengan tail number AX-2129 itu kemudian lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Diterbangkan oleh Test Pilot PTDI, Capt. Esther Gayatri Saleh sebagai Pilot In Command Ferry and Acceptance Mission bersama Test Pilot PTDI, Capt. Adi Budi Atmoko sebagai Co-test Pilot.
Hari pertama, NC212i terbang menuju Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau. Esok harinya, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Internasional Hat Yai di bagian selatan Thailand dekat perbatasan Malaysia. Selanjutnya terbang ke Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand, sebagai destinasi terakhir.
Pada 4 Agustus 2022, DRRAA akan melakukan final acceptance pesawat NC212i. Pelaksanaannya akan disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman.

Menurut Wildan, selain NC212i, kemungkinan pesawat N219 juga cocok untuk kondisi geografis Thailand. “Diharapkan ini bisa menjadi kontrak selanjutnya dengan Thailand. Kita juga tidak hanya menyediakan dan menjual pesawat, tapi juga deliver sampai dengan layanan purna jual, beserta dukungan suku cadangnya. Itulah kenapa banyak negara yang comfort dengan kita karena PTDI bisa jadi one stop service bagi mereka,” paparnya.
Penandatanganan kontrak pengadaan satu pesawat NC212i tersebut dilaksanakan pada 18 Juni 2020 antara PTDI dengan A.I.C.E. Enterprises (Thai) Co., Ltd. dengan pengguna DRRAA.
“Masih ada satu pesawat NC212i lagi dari kontrak lainnya, yang akan dikirimkan tahun ini ke Thailand. Targetnya bulan Desember 2022,” ucap Wildan.
Disampaikannya bahwa NC212i dapat digunakan sebagai passenger transport, VIP, kargo, rainmaking, troop/paratroop transport, dan medical evacuation. Modifikasinya bisa dilakukan bergantian sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pesawat ini sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI, yang memang menjadi satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memroduksi NC212i.

Sampai saat ini, PTDI sudah melakukan pengiriman 120 NC212 series, dari total 604 unit pesawat NC212 sejenis di dunia. Operator dalam negeri yang menggunakan pesawat NC212 series adalah TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, dan BPPT. Dalam operasinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan angkut sipil, militer, dan maritime surveillance aircraft (MSA). Operator luar negeri yang menggunakan NC212 adalah Thailand untuk pesawat angkut militer dan modifikasi cuaca (rainmaking), serta Filipina dan Vietnam untuk pesawat angkut militer.
Di pasar ekspor, Thailand merupakan pelanggan kedua terbanyak yang membeli pesawat terbang produksi PTDI. Alasannya, pesawat produksi PTDI sesuai dengan medan dan kebutuhan pertahanannya, serta letak geografis Thailand yang dekat dengan Indonesia mempermudah kegiatan dukungan purna jual (after sales support).
Pesawat NC212i merupakan pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212 series. Kapasitasnya 28 penumpang dengan kabin yang luas di kelasnya. Memiliki ramp door dan winglet, serta sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern. Biaya operasinya lebih rendah dan kompetitif di pasar pesawat kecil.
Foto: PTDI